
Tanggamus (SL) – Tiga spesies kunci penghuni kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) warisan cagar dunia, di Kabupaten Tanggamus dan Pesisir Barat, Harimau, Gajah dan Badak, yang merupakan spesies penjaga ekosistem di kawasan hutan terancam punah, terutama Harimau Sumatera.
Khusus untuk harimau sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) menjadi spesies yang kondisinya sangat mengkhawatirkan. Ancaman utama mulai Harimau Sumatera, adalah karena adanya konflik dengan manusia serta perburuan liar dan mengancam eksistensi raja hutan Sumatera, mulai langka di dunia.
Kepala TNBBS Agus Wahyudiono mengatakan, kawasan TNBBS merupakan warisan kawasan yang sudah diakui dunia internasional. Kondisi yang terjadi saat ini di TNBBS adalah banyaknya kepentingan penggunaan kawasan yang pada akhirnya mempersempit ruang gerak satwa menjadi terbatas.
“Jangan kaget kalau ada harimau, gajah dan badak datang ke indomart, mengapa demikian? Karena kawasan itu sebelumnya merupakan habitat asli tiga spesies tersebut,” kata Agus saat membuka acara Pelatihan Advokasi Konservasi Harimau Sumatera yang diselenggarakan oleh pemerhati lingkungan Sumatran Tiger di Hotel 21 Gisting, Tanggamus, Kamis 15 Maret 2018.
Menurut Agus, salah satu upaya agar populasi Harimau sumatera terjaga yakni dengan adanya pelatihan tentang pemahaman untuk mendorong upaya konservasi harimau sumatera yang bekerjasama dengan pemerintah dan kalangan media.
Kegiatan pelatihan ini, kata Agus merupakan salah satu output sehingga diharapkan nantinya akan menimbulkan kerjasama dan dukungan semua pihak.
“Harus ada outcam nya dan tidak sebatas pada pelatihan ini saja. Karena apa, Harimau Sumatera saat ini merupakan spesies yang masuk dalam kategori kritis,” urainya.
Acara ini dihadiri unsur pemerintahan, pimpinan media, WCS dan Sumatran Tiger selaku tuan rumah.
Tinggalkan Balasan