Instalatur PLN Disuoh Diserang Pokmas Tugu Ratu

Lampung Barat (SL) – Kisrus Calon pelanggan PLN dengan Pengurus Kelompok Masyarakar (Pokmas) Pekon Tugu Ratu, berimbas kepada petugas instalatir Listrik. Akibatnya seorang petugas instalatir, pemasangan KWH PT PLN Lampung, babak belur dan dilarikan ke rumah sakit, akibat diserang Pokmas, Senin (30/4).

Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, sekelompok orang yang diketahui pengurus Pokmas, tiba tiba menyantroni dirumah Damron (53) yang saat itu sedang memasang inatalatisi listrik dirumahnya.

Menurut Damron kejadian bermula pada Sabtu (28/04) datang technisi dari PT Duta Imves Tama yang sedang memasang KWH di rumahnya. Tiba-tiba ada tamu tak diundang yang baru diketahui bernama Soim, “Orang tersebut adalah salah satu orang yang menjadi anggota pokmas Pekon yang di bentuk oleh Pemerintah Pekon Tugu Ratu untuk melayani pemasangan Listrik diwilayah tersebut,” kata Damro.

Saat itu, kata Damron, dia sedang bersama petugas bernama Rianto. Tiba tiba datang Soim, masuk tanpa ijin dan menyerang membabi buta. “Saya masih ngobrol dengan mas Rianto dan tamu saya yang lainya. Tiba-tiba, Soim masuk tampa salam. Tapi tetap kami tanggapi dengan baik dan ramah,” katanya.

Namun, katanya berbeda saat Mas Rianto menyapa, sang pokmas yang bernama Soim, langaung menyerang Rianto. “Kami berusaha melerai dan dibantu oleh tamu yang lainya, eh malah kena sasaran semua sampai-sampai gorengan yang di piring pada tabur ditendang oleh sang pokmas,” katanya

“Orang itu nyelonong masuk rumah saya yang tampa permisi langsung duduk dan beraut wajah kusut dan seperti memendam persoalan yang besar, Saat saya sapa anggota pokmas tersebut hanya diam tampa menyaut.” katanya.

Namun kejadian keributan terjadi saat Rianto, instalatur PT Duta Imves Tama menyapanya, “Sontak saja bak kesetanan anggota pokmas tersebut langsung menyerang Rianto. Namun rianto hanya diam dan saat mencoba membela diri tangan nya pun digigit oleh oknum pokmas,luka -luka cakaran dimuka mas rianto “ujar Damron.

Dari kejadian ini, kata Danrk istri dan keluarga menjadi syok, “Tadi pagi saya anter ke bidan dari analisisnya istri saya tensinya naik. Saya berharap agar masalah ini tidak berlanjut kasian keluarga saya, mengenai pemasangan Listrik PLN tersebut kalau yang daftar sekarang itu anak saya bukan saya, dan saya hanya menerima manfaat atas kebaikan anak saya,” katanya.

Damro menceritakan, sempat dulu daptar melalui Pokmas, Namun tak kunjung nyala, “Saat anak saya daftar dan usaha dengan jalan yang lain malah ribut seperti ini, yang pasti kami hanya rakyat petani, jangan dibikin bingung, jangan dibikin susah, kami hanya ingin pelayanan pemasangan listrik cepat dan tidak berbelit-belit” pintanya.

Terpisah Rianto (46) menyampaikan kepada sinarlampung.com pada minggu (29/04) mengatakan kejadian keributan kemarin, pihaknya tidak tau asal muasalnya tiba-tiba saat di tegur anggota Pokmas tersebut menyerang dan mencakari mukanya dan menarik kerah baju sampai kancingnya terlepas semua luka cakaran dan gigitan tidak bisa dihindarkan, “Beruntung ada warga dan dapat melerai kejadian tersebut kendati sempat menjadi sasaran kemarahan dari oknum anggota pokmas. Saya hanya menyapa, namun Oknum pokmas tersebut marah- marah serta mengklaim bila Damron sudah mendaftar kepokmas,” kata Rianto, yang dibenarkan oleh Damron yang pernah mendaftar ke Pokmas namun dicabut kembali karena tidak kunjung di pasang. “Jadi itulah sebab nya kami berani memasang KWH di rumah pak damron dengan prosudur dan ketentuan selaku instalatur, ” tutupnya.

Sampai berita ini diturunkan peratin pekon Tuguratu dan anggota Pokmas belum bisa di kompirmasi karna peratin pekon Tugu Ratu tidak berada ditempat.

Dari peristiwa ini dari pihak Damron (calon pelangan PLN) dan pihak instalatur belum melakukan upaya pembelaan dan perlindungan. Namun pihaknya menunggu niatan baik dari pihak oknum Pokmas tersebut,
“Yah luka diwajah sudah kami obati dan diperiksakan, sejauh ini belum ada laporan kepihak berwenang mas kami masih menunggu upaya baik dari pihak Pokmas dan dari Mas Soim ,toh kita sama sama orang yang tinggal disini, namun bila ini berulang tentunya kita ngk sungkan sungkan untuk melaporkan kepihak berwenang,” kata Rianto.
(Agus Salim/Marlin)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *