Suoh (SL) – Memperingati hari pendidikan Nasional 2 mei lalu, ternyata masih ada pelajar dipedalaman lampung tepatnya dilampung Barat butuh bantuan kita, Yayasan Al-Hikmah Didusun Sukajadi 1 Pekon Suoh, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat adalah sebuah pesantren awalnya, karena keinginan masyarakat sehinggannya membuat pendidikan umum, kini telah berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD), (MTS/SMP), Madrasah Aliyah (MA/SMA) di sana. Namun Kondisi sarana dan prasarana tersebut belum dapat tertangulangi karena keterbatasan dana.
Mirisnya, kondisi bangunan sekolah masih tak berlantai, bahkan ada beberapa kelas yang tidak memiliki papan tulis. Beberapa guru pun harus rela berdiri dan bekerja keras selama guru mengajar karena terbatasnya meja dan kursi guru termasuk jumlah meja dan kursi
murid-murid disini sudah biasa dan rela sekolah tanpa pakai sepatu dan tas. Hanya membawa satu buku tulis untuk semua mata pelajaran, dengan itu memperingati Hari Pendidikan di bulan Mei yang telah jatuh pada tanggal 2 mei GLPS lampung, Jurnalis Lampung1.com, sinarlampung.com di support penuh Idberbagi.id membantu anak-anak dan guru-guru Suoh untuk mendapatkan fasilitas belajar-mengajar yang lebih layak.
Semoga dengan adanya bantuan dari IdBerbagi.id yang bekerjasama dengan Gerakan Lampung Peduli Sesama (GLPS), memberi manfaat dan menambah semangat belajar. dengan moment memperingati hari pendidikan nasional ini kami berharap siswa siawa dapat bersaing dengan sekolah lain yang fasialitasnya jauh berbeda. Karena pada dasarnya pelajar merupakan generasi bangsa dan juga penerus
kemajuan negara, disitulah pentingnya peran dunia pendidikan, dikatakan Sumarlin Jurnalis lampung1.com mendampingi ketua GPLS lampung Ghufron.
“Yang pasti kami melihat langsung bola mata para siswa dan siswi disana termasuk kepala sekolah dan ketua yayasan ponpes Al Hikmah, ada harapan, ada iba, ada doa dan sujud yang sepanjang waktu diucapkan, mudah mudahan kedati sujud dibumi, langitpun dapat mendengar, harapan lebih besar dapat terjawab dengan adanya kebersamaan diatara umat insan seindonesia,” ucapnya.
Awalnya kita prihatin melihat kondisi para anak bangsa yang punya hak sama sekolah tampa pakai sepatu, tidak pakai tas, sarana pra sarana yang jauh dari kata layak, gedung saat hujan bocor, meja kursi minim dan memprihatinkan ditambah lagi guru harus rela bediri berjam jam saat mengajar.
“Kondisi ini tidak bisa terhindarkan, meski mereka ingin sejajar dengan sekolahan yang lain, program kerja yang sama adalah tujuan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa namun apa lah daya hanya ini yang dapat kami berikan untuk warga di suoh.
Aspresiasi datang dari pihak menejemen sekolah dan pemilik ponpes serta para wali murid dan warga sekitar dengan adanya Gerakan sekelompok anak muda peduli terhadap dunia pendidikan, “terima kasih anak anak muda, GLPS, sahabat Jurnalis, Idberbagi.Id, atas bantuan sepatu, tas, buku, alat tulis dll, “diucapkan bersama-sama oleh siswa guru dan pemilik yayasan (ponpes). (gus salim)
Tinggalkan Balasan