Seorang Pemuda Dianiaya Ditaman Elephan Park

Bandarlampung (SL) – Sedang bermain di Taman Gajah, Elephan Park, Enggal, Bandarlampung, Febri Irawan (22) warga Kampung Teluk Harapan, Panjang, menjadi korban kekerasan, dan mengalami luka empat jahitan di kepala.

Korban dipukul menggunakan papan skateboard oleh dua orang pria tak dikenal yang hendak mengambil tas miliknya.

Febri menceritakan dia menjadi korban tindakan kekerasan, saat berada di Taman Gajah, Enggal Bandar Lampung. Peristiwa tersebut terjadi saat dirinya bersama rekan-rekan komunitas Lampung Skateboard Division (LSD) sedang berlatih di Taman Gajah, Enggal, Bandarlampung, pada Sabtu (5/5) sekitar pukul 22.00 WIB.

“Saya lagi main skateboard tiba-tiba saya lihat ada orang membawa tas milik saya, terus satu orang lagi mengambil papan skateboard punya kawan saya,” kata kepada Febri, kepada wartawan, Minggu, (6/5).

Karena tidak mengenal kedua pelaku, Febri mengejarnya kedua orang itu. Dan saat bertemu Febri menanyakan tas miliknya yang dibawa oleh pelaku. “Barang-barang saya seperti dompet, kunci motor dan HP ada di dalam tas itu. Ketika saya tanya tas itu milik saya, dia ngomong katanya ini tas miliknya. Kemudian saya jelaskan kalau itu tas saya karena ada ciri yaitu gantungannya,” katanya.

Namun, tiba-tiba salah satu orang pelaku yang mengambil tas miliknya menghampiri korban, dan mengumpat dengan emosi. “Sambil marah-marah terus mukul saya pakai papan skateboard sebanyak dua kali sampai kepala saya bocor,” katanya.

Melihat korban dianiaya, rekan-rekannya Febri datang menolong, namun para pelaku melarikan diri. “Pas teman saya akan datang mau menolong mereka langsung kabur. Tapi alhamdulillah tas tidak sempat dibawa,” kata dia.

Febri menambahkan, salah satu pelaku sempat ketangkap. Namun, ada seorang pria tua yang datang dan mengaku sebagai bapaknya, menolong pelaku ini dan bahkan sempat memarahi korban.

“Tiba-tiba yang pukul saya itu, ditolong sama orang tua yang mengaku sebagai bapaknya, saya lihat bapak itu lagi minum-minuman keras. Bapak itu langsung mengamankan mereka, padahal mereka yang salah tapi kami yang dimarahi. Setelah kejadian itu saya dibawa ke RS Graha Husada, dan sudah laporan ke Polresta Bandarlampung,” katanya. (rdr/nt/*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *