Rusia (SL)– Cristiano Ronaldo tampak kecewa ketika wasit meniup peluit panjamg. Laga melawan Iran berakhir imbang 1-1.
Ronaldo memperlihatkan rasa frustrasi. Bintang Real Madrid itu tampak marah meninggalkan lapangan. Bahkan, pemain terbaik dunia lima kali itu tak tidak berbicara dengan rekan-rekan setim seperti biasanya.
Melakoni laga terakhir Grup B di Mordovia Arena, Selasa (26/6) dinihari WIB, Portugal menguasai permainan dengan keunggulan ball possesion yang mencapai 67 persen. Selecao das Quinas juga menciptakan 14 percobaan (4 on target), lebih agresif daripada Iran dengan delapan percobaan (2 on target).
Ronaldo sendiri membuat lima tembakan dengan tiga mengarah ke gawang selama 90 menit di atas lapangan. Sayangnya, superstar Portugal itu gagal memaksimalkan peluang emas timnya menambah gol. Eksekusi penalti Ronaldo di awal babak kedua bisa dimentahkan kiper Alireza Beiranvand
Dalam keunggulan 1-0 berkat gol Ricardo Quaresma di akhir babak pertama, Portugal akhirnya kebobolan di akhir injury time. Lewat VAR, wasit memberikan hadiah penalti kepada Iran usai handball Cedric Soares. Karim Ansarifard tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk membawa Iran memaksakan laga berakhir seri.
Pelatih Portugal Fernando Santos memaklumi aksi pemain bintangnya itu. “Saya memahaminya, itu wajar kok,” ucapnya seusai pertandingan, yang dilansir Sky Sports.
“Para pemain terbaik di dunia menghadapi permasalahan itu, ketika tidak ada sebuah peluang pun untuk membuatnya terjadi. Hal itu membuat mereka sangat terluka, lebih dari pemain yang lain.”
“Mereka selalu ingin menang, mereka ingin menjadi yang terbaik dan mereka menolak untuk gagal. Dan ketika mereka gagal mereka menjadi sangat marah,” Santos menambahkan.
Hasil imbang ini menyegel Portugal finis kedua grup di bawah Spanyol dengan perolehan lima poin. Portugal akan berhadapan dengan juara Grup A Uruguay di babak 16 besar. (detiksport/niz)
Tinggalkan Balasan