Bandarlampung (SL) – Terkait kenaikan harga beberapa jenis BBM pada 1 Juli 2018 kemarin, warga Bandarlampung mulai merasa cemas.
Mereka mengkhawatirkan kenaikan harga beberapa jenis BBM tersebut akan disusul meningkatnya harga bahan pokok lainnya.
“Kalau BBM naik biasanya harga barang pokok dan lainnya ikut naik, ini yang saya takutkan. Nanti semua jadi semakin mahal,” ujar Agung usai mengisi BBM jenis pertamax disebuah SPBU Jalan ZA Pagar Alam, Senin (2/7/2018).
Senada juga dikeluhkan Rizal, supir mini bus berbahan bakar solar mengatakan bahwa kini biaya operasional bertambah akibat harga solar naik.
Ia akan menghitung kembali biaya modal perjalanannya yang sehari-hari mengangkut obat pertanian dari Bandarlampung menuju Pringsewu.
“Seminggu saya ke Pringsewu tiga kali untuk mengakut pestisida dari Teluk Betung. Dengan kenaikan BBM ini saya menghitung ada biaya tambahan uang jalan. Ini akan membuat keuntungan menjadi menipis,” keluh Rizal.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menaikan harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite serta Solar non PSO mulai 1 Juli 2018 kemarin. (lpg.co/wan/doy)
Tinggalkan Balasan