Sempat Terbakar Malam Ramadhan Lokasi BBM Ilegal Fajar Baru Kembali Beroperasi?

Bandarlampung (SL)-Proses kasus kebakaran gudang penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) yang diduga ilegal yang mengheboh warga Jalan RA Basyid, Dusun II, Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, pada Jumat (18/5/2018) tidak jelas. Bahkan, kini dibangun gudang baru, dilokasi yang tidak dari lokasi kebakaran, dan kembali beroperasi. Warga mengaku resah, sebab khawatir kebakaran seperi ramadhan lalu terjadi. Apalagi bisnis BBM itu illegal, tapi aparat terkesan diam. Bisnis BBM illegal minyak mentah dioplos itu, dengan produksi puluhan ton perhari.

Jumat (18/5/2018) dini hari lalu, warga yang hendak menunaikan ibadah sahur mendengar empat kali suara ledakan. Rantau Apriadi (20), warga sekitar membenarkan adanya suara ledakan tersebut. “Setelah mendengar suara ledakan pertama sekitar pukul 03.40 WIB, saya langsung keluar rumah dan mencari sumber suara,” ujarnya kepada wartawan.

Menurut Rantau, setelah dicari ternyata gudang kontrakan milik Mbah Kaminem telah dilahap si jago merah. “Kalau ditotal itu dari awal saya mendengar ada empat kali suara ledakan dari gudang ini. Saat ada ledakan, semburan apinya setinggi pohon kelapa,” katanya.

Rantau mengatakan, gudang tersebut awalnya merupakan gudang pupuk. Namun belakangan ternyata dialihfungsikan menjadi gudang BBM. Rantau mengaku tidak tahu siapa pemilik BBM tersebut. Pantauan wartawan di lokasi, Jumat pagi, masyarakat sekitar berduyun-duyun melihat gudang BBM yang terbakar. Sebuah tangki yang diduga menjadi tempat penyimpanan BBM di dalam gudang sudah hangus terbakar.

Sementara di luar gudang, nampak ratusan jeriken yang juga diduga menjadi tempat penyimpanan BBM masih utuh. Meski begitu, nampak tumpahan solar masuk ke sungai di sebelah gudang tersebut. Ketua RT 07 Agus menyatakan tidak tahu siapa orang yang menunggu gudan yang dikontrak dari Mbah Kaminem tersebut. Atas peristiwa ini, Agus pun mengaku kecolongan. Pasalnya, ia tidak tahu jika gudang tersebut sebagai tempat menimbun BBM ilegal. “Saya merasa kecolongan dan tak tahu kalau di desa saya ini ada aktivitas tersebut. Saya juga nggak kenal dengan penyewa itu,” katanya.

Agus mengatakan, setahu dirinya gudang tersebut disewa oleh warga Labuhan Ratu, Bandar Lampung untuk menyimpan pupuk. Tetapi tanpa sepengatahuan dirinya, aktivitas lain juga terjadi dan mengakibatkan kebakaran ini. “Tadi saya dapat kabar dari warga sekitar pukul 04.00 WIB dan kondisi api sudah besar. Saya juga kaget kenapa apinya besar sekali (dan ternyata gudang jadi penyimpanan BBM ilegal),” katanya.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung berhasil menjinakan si jago merah yang melahap gudang BBM ilegal di Fajar Baru sekitar 120 menit. Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Bandar Lampung M Rizki mengatakan, pihaknya menerjunkan sembilan unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 40 personel untuk memadamkan kebakaran. “Kami tahu ada kebakaran setelah mendapat telepon dari Polsek Jati Agung. Kebakaran ini menghanguskan gudang BBM yang pemiliknya belum diketahui,” ujar Rizki.

Rizki mengakui proses pemadaman sangat sulit karena api terus membesar lantaran tumpahan minyak juga menyebar hingga masuk ke sungai. Terkait penyebab kebakaran, Rizki mengaku masih dalam penyelidikan petugas kepolisian.

Terbakar

Sebelumnya diberitakan Gudang penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Solar dan premium yang diduga ilegal di desa Fajar Baru, kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan habis dilahap si jago merah, pada Jumat (18/05/2018) sekira pukul 04.15 WIB. Dari info yang dihimpun dalam kejadian tersebut api berhasil melahap habis gudang dengan ukuran 6X6, 1 unit Tangki berisikan BBM jenis solar, Drum 50 Buah, Mesin pompa 3 unit, dan satu unit kendaraan roda dua jenis matic.

Kepala BPBD Bandarlampung, M. Rizki menjelaskan bahwa informasi dari warga sekitar pemilik gudang (bangunan) tersebut adalah bapak Karlan (Alm), namun sudah disewakan kepada Bapak Seno yang saat ini tidak diketahui keberadaannya karena melarikan diri saat kejadian. Diketahui bahwa gudang tersebut dijadikan tempat penampungan minyak mentah jenis solar dan premium yang kemudian di jual kembali ke eceran. “Rumah dan gudang tersebut disewa oleh Bapak Seno, dan diketahui saat ini gudang tersebut menjadi tempat penampungan BBM mentah yang berasal dari Palembang dan di duga merupakan hasil selundupan” ujarnya.

Rizki juga mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, sementara hasil dari penyelidikan diduga sumber kebakaran berasal dari mesin pompa BBM yang sedang digunakan untuk mengecor minyak dari mobil tangki dipindahkan ke dalam drum dan kemudian dimasukkan kedalam jeriken kecil. Dan mengenai jumlah kerugian, pihaknya belum bisa menyimpulkan, karena tidak bisa mendapatkan keterangan dari pemiliknya yang diduga melarikan diri. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan kita berhasil mengevakuasi jeriken solar dan Premium sebanyak 100 jeriken dan satu unit kendaraan Truk bermuatan 4 bak berisikan sekitar 1.000 liter per drumnya dan terisi penuh BBM” jelasnya. (trb/kps/net/*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *