Jakarta (SL) – Gerhana bulan terakhir yang dapat diamati tahun ini adalah gerhana bulan total tanggal 28 Juli nanti. Uniknya, gerhana bulan tersebut akan menjadi gerhana bulan dengan durasi gerhana total terlama dalam abad ke-21, yaitu selama 1 jam 43 menit.
Hal ini dapat disebabkan karena lintasan bulan hampir mendekati garis tengah lingkaran bayangan gelap (umbra) bumi pada saat itu. Sehingga bulan akan berada dalam bayangan tersebut dalam waktu yang relatif lebih lama.
Selain itu, jarak bumi-bulan juga berpengaruh, lintasan bulan mengelilingi bumi tidaklah lingkaran sempurna, tetapi berbentuk sedikit lonjong.
Sehingga ada kalanya bulan berada dekat dengan bumi dan ada kalanya Bulan berada lebih jauh dari bumi. Saat 27 Juli nanti, bulan akan berada di titik terjauhnya dari bumi (apoge).
Hal ini menyebabkan bulan akan terlihat sedikit lebih kecil bila diamati dari bumi dan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk melewati bayangan gelap bumi tersebut. Untuk faktor yang kedua inilah bulan purnama yang terjadi ketika bulan berada di titik terjauhnya dari bumi disebut juga micro moon.
Salah satu fenomena yang menarik saat gerhana bulan total terjadi adalah berubahnya warna bulan menjadi kemerahan. Perubahan warna ini diakibatkan oleh adanya cahaya matahari yang dibiaskan oleh atmosfer bumi.
Bulan menjadi berwarna kemerahan karena warna-warna lain dihamburkan oleh atmosfer bumi, sedangkan cahaya berwarna merah lebih mudah untuk diteruskan. Warna ini juga dipengaruhi oleh banyaknya debu dan partikel di atmosfer bumi.
Semakin banyak debu, semakin gelap warna bulan. Jika bumi tidak memiliki atmosfer, maka bulan akan menjadi gelap total ketika gerhana bulan total terjadi. (lapanRI)
Tinggalkan Balasan