Aceh (SL)-Aggota Polres Aceh Utara, Polda Nagroe Aceh Darussalam, Brigadir Faisal, tewas, dan dua senjata investaris Polri pistol revolver milik Brigadir Faisal, dan AK-56 inventaris Reskrim hilang. Polres Aceh Utara menyebutkan Faisal tewas pada saat melakukan tugas pengungkapan kasus kelompok kriminal bersenjata di Pantai Bantayan Aceh Utara, Minggu (26/08) dinihari.
Informasi di Aceh Utara menyebutkan sekira pukul 01.00 wib, Bripka Faisal mendapatkan informasi tentang adanya kelompok bersenjata. Diketahui, ada tujuh orang tak dikenal bersandar menggunakan kapal nelayan di lokasi di Pantai Bantayan Pesisir, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara.

Berdasarkan informasi tersebut, Faisal dan Bripka Irwansyah memastikan info tersebut, sebelum bertemu di titik yang telah ditentukan. Pada saat melintas, Brigadir Faisal bertemu kelompok tersebut.
Sehingga diduga terjadi kontak senjata, dan kalah jumlah, mengakibatkan Brigadir Faisal mengalami luka tusuk di bagian mata, perut dan bahu. “Hingga saat ini pihak Kepolisian Polres Aceh Utara masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin.
Sekira pukul 01.40 Wib, personil Polres Aceh Utara dipimpin AKBP Ian Rizkian Milyardin, melakukan pencarian. Korban baru ditemukan sekira pukul 03.00 Wib dengan keadaan meninggal. Barang bukti yang berhasil diamankan oleh Polisi berupa 1 (Satu) pucuk Senjata jenis AK-56 dan Peluru sejumlah 19 (Sembilan Belas) Butir, semnaatar Inventaris Dinas yang Hilang, senjata Revolver milik Brigadir Faisal, dan senjata AK-56 inventaris Reskrim.
Polisi langsung mendatangi dan melakukan olah TKP, mengadakan gelar perkara, melakukan pengejaran dan penangkapan, dan melaksanakan pemakaman terhadap anggota yang gugur dalam tugas.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Misbahul Munauwar membenarkan ada seorang anggota kepolisian tewas dibunuh di kawasan Pantai Bantayan, Aceh Utara pada Ahad dini hari, 26 Agustus 2018, sekitar pukul 01.00 WIB. Polisi bernama Brigadir Faisal itu diduga dikeroyok oleh gembong pengedar narkoba.
Faisal bersama rekannya, Brigadir Kepala Irwansyah, mendapati laporan masyarakat tentang aktivitas jual beli narkoba dari sebuah kapal nelayan. Keduanya pun menyisir pantai tersebut untuk memeriksa. “Mereka dapat informasi dari masyarakat, ada dugaan kapal nelayan membawa narkoba. Lalu korban berpapasan di jalan, dihadanglah mereka. Diduga di sana terjadi perkelahian dengan anggota tersebut,” kata Misbahul, dilangsir tempo.co.
Menurut Misbahul pantai yang digunakan sebagai pelabuhan itu memang kerap terjadi pengungkapan kasus narkoba maupun barang ilegal lainnya. Fakta ini, kata dia, semakin menguatkan dugaan bahwa para pelaku terlibat narkoba. “Dugaannya jaringan narkoba, tapi kami belum dapat,” ujar dia.
Polisi setempat menduga Faisal tewas karena dikeroyok oleh sejumlah orang. “Kalau pelakunya hanya satu, bisa ada balasan,” ucap dia. Faisal mengalami luka tusuk di bagian mata, bahu, dan perut. Sedangkan Irwansyah selamat.
Polisi masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku jaringan pengedar narkoba yang mengeroyok korban. Adapun inventaris dinas milik Faisal juga dirampas adalah senjata Revolver milik Brigadir Faisal dan senjata AK-56 inventaris satuan reserse kriminal. (tmp/nt/jun)
Tinggalkan Balasan