Dana Desa 2017 Pekon Penanggungan Diduga Sarat Korupsi?

Tanggamus (SL) – Pembangunan fisik proyek Pekon menggunakan dana desa di Pekon Penanggungan, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus, dikerjakan asal jadi, dengan kualitas buruk. Pasalnya anggaran yang digunakan untuk membangun jalan rabat beton sepanjang 50 meter di Pekon tersebut, yang baru beberapa bulan sudah rusak. Kondisi jalan retak retak akibat pengerjaannya tidak sesuai juklas juknis atau RAB.

Proyek bangunan rabat beton dana desa

Sumber yang minta namanya disembunyikan menyebutkan bahwa pada akhir tahun 2017 lalu, Pekon Penangungan merialisasikan pembangunan jalan Rabat Beton dengan lebar 3 M dan panjang 50 M yang bersumber dari Angaran Dana Desa (DD). “Tapi pekerjaan dilakukan tidak sesuai dengan juknisnya,” kata dia, yang tidak mau di sebutkan identitasnya, dikediamannya, kepada wartawan, Selasa (04/09).

Menurut dia, dirinyapun sangat menyayangkan karna dalam pengerjaanya terkesan asal jadi, dengan tidak mengikuti Rancangan angaran belanja (RAB). “Dalam RAB seharusnya hanya mengunakan Batu spelit, pasir dan semen. Tapi prakteknya mengunakan batu krokos bulat di dasarnya. Sebelum di cor mengunakan adukan semen, pasir dan krokos di lakukan penimbunan yang memakai batu krokos bulat. Sehingga kelihatan tebalnya,” katanya.

rogram Dana Desa (DD) tahun 2017 lalu di Pekon Penanggungan, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus diduga sarat dengan penyimpangan.

Karna dari cara pengerjaan dan bahan baku yang digunakan tidak memenuhi standar RAB, katanya, sudah bisa di pastikan kualitasnya jelek, “Terbukti sekarang sudah mulai retak-retak, apa lagi kalau nantinya kenderaan berat yang melintas,, lhaa gak di injak kederaan berat saja sudah seperti itu,” katanya, dan mamsatikan bahwa pada pengerjaanya waktu itu. tidak memasang papan nama Proyek.

Saat coba dikomfirmasi Kepada Pekon Penangungan Nasirwan, di kantor Pekon sekira jam 14 : 00 wib, kantor Pekon sudah tutup. Kondisi kantor Pekon terkesan tak terawat. Tulisan plang kantor pekon yang terpasang di depan kantor nyaris tidak ada lagi tulisan yang bisa terbaca.

Dihubungi di kediamannya, kepala pekon sedang tidur dan tidak bisa di ganggu. “Tidurnya baru, jadi belum bisa di bangunkan. Suami saya kalau lagi tidur memang susah untuk di bangunkan,” kata istri kepala Pekon. (rls/hardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *