Bandarlampung (SL) – Ketua Umum Brantas Narkotika Dan Maksiat (BNM RI), Fauzi Malanda mengatakan, sejumlah masalah belum dapat dibenahi pemerintah sampai dengan hari ini. Beberapa masalah yang harus segera dibenahi dan menjadi prioritas adalah soal narkoba.
“Setidaknya ada beberapa catatan di tahun 2017 seputar penegakkan hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Kondisi seperti ini tambah mengancam generasi nuda kita,” kata Fauzi Molanda, Selasa (4/9/18).
Menurut Fauzi, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba, apalagi ditambah munculnya beberapa narkoba jenis baru seperti flaka dan Pcc. Jadi persoalan narkoba masih menjadi prioritas utama yang harus dikerjakan. Karena kini hampir seluruh pelosok nusantara ini terjangkit Narkoba.
Setidaknya, kata dia, sekalipun aparat dapat membongkar jaringan pengedar psikotropika dengan jutaan butir barang bukti. Modus peredaran narkoba dari luar semakin beragam cara masuk ke Indonesia mulai dari tiang beton hingga dikemas dalam bawang. “Maka untuk itu harus semakin diantisipasi oleh aparat setiap harinya. Di nana tempat yang menjadi skala prioritas oerasi,” ungkapnya
Fauzi menambahkan para bandar narkoba pastilah akan selalu memutar otak untuk memodifikasi cara memasukkan narkoba Se Indonesia. Kedua kata Fauzi, profesionalitas aparat dalam penegakkan hukum akan semakin diuji. “Apalagi memasuki tahun politik di tahun ini. Netralitas mereka saat menegakkan hukum akan benar-benar menjadi perhatian publik,” imbuhnya.
Aparat kata dia, harus benar-benar menjadi pilar penegakkan hukum, jangan sampai terpengaruh apalagi terkontaminasi dengan kepentingan politik. Termasuk pengelolaan Lapas harus semakin profesional, karena banyaknya kasus masuknya narkoba ke Lapas dan bahkan pengendalian pengedaran dari dalam Lapas adalah koreksi yang harus diperhatikan oleh Menkumham.
Fauzi tidak membayangkan jika nantinya di negara ini bila gagal mengatasi dan menindak tegas aparatur yang di bawah kekuasaannya, apakah itu Menteri, para pimpinan Polri dengan kesatria nenyatakan mundur dari jabatan karena tidak nampu berbuat. “Terutama dalam masalah pemberantasan narkoba,” kata dia. (red)
Tinggalkan Balasan