Pelajar SMA Tenggelam di Air Terjun Curup Tanggamus Hari Kedua Pencarian Basarnas Masih Nihil

Tanggamus (SL) -Pelajar kelas 1 SMA Islam Kebumen, Ade Misrofi (16), warga Pekon Singosari Kecamatan Talang Padang Tanggamus, yang menjadi peserta Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami), tenggelam di arela Curup, wisata Air Terjun Jarum, Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus, Minggu (16/9) sekitar pukul 13.30 Wib

Pencarian Basarnas Tanggamus, bersama Polsek Pulau Panggung Polres Tanggamus dibantu warga, hingga hari kedua Senin (17/9) belum membuahkan hasil. Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, korban bersama teman-temannya, kala itu dalam rangka mengikuti Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami). Dan para peserta Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami), peristiwa terjadi saat waktu istirahat. Korban dan teman-temannya memanfaatkan waktu istirahat untuk mandi di air terjun.

Kapolsek Pulau Panggung AKP Budi Harto, SH mengungkapkan, korban merupakan salah satu dari rombongan Hiking Pramuka Pelajar SMA Islam Kebumen. Atas peristiwa tersebut, Polsek Pulau Panggung telah mendatangi TKP, membantu pencarian, meminta keterangan saksi-saksi dan berkoodinasi dengan forum pimpinan kecamatan (Forkopimcam) untuk mendatangkan Tim SAR.

“Korban merupakan warga Pekon Singosari Kecamatan Talang Padang Tanggamus, termasuk dalam rombongan 62 orang terdiri dari putra dan putri, berikut pendamping berangkat menuju Curup Jarum Pekon Datar Lebuay Air Naningan dalam rangka Hiking, pada Minggu (16/9) pagi,” kata AKP Budi Harto mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si, Senin (17/9/18) malam.

Menurut Kapolsek, berdasarkan keterangan saksi-saksi, pada Minggu (16/9) sekitar pukul 08.00 Wib rombongan Pramuka Pelajar SMA Islam Kebumen melakukan kegiatan hingga siang hari, sekitar pukul 12.00 Wib setelah melakukan beberapa kegiatan, rombongan tiba dilokasi Curup Jarum dan langsung beristirahat untuk makan siang dan Sholat.

“Pada saat acara bebas setelah beristirahat ada beberpa anak ada yang mandi disungai dan ketika teman-teman korban berajak ingin kedarat, korban hendak mandi dengan melompat dari atas batu kesungai. Namun diduga tidak bisa berenang akhirnya korban terseret arus sungai, melihat kejadian tersebut salah satu teman korban berusaha menolong namun tidak bisa dan korban tenggelam dan menghilang,” tandasnya.

Diduga Ade Misrofi terjun tepat dilokasi titik jatuhnya air terjun, yang diketahui, pola air terjun tepat pada titik jatuhan air, maka di bagian dalam seperti menyeret apa pun yang masuk ke dalamnya. Sehingga tim gabungan yang hingga Senin sore ini masih melakukan pencarian hari kedua, menduga korban terseret ke bagian dasar dan tersangkut bebatuan.

Komandan Pos SAR Tangamus Adi Ayangsyah mengatakan, tim gabungan masih menelusuri keberadaan Ade Misrofi. Dia dilaporkan tenggelam di air terjun, koordinat lokasi tenggelamnya korban adalah 05° 12′  02″ S – 104° 39′ 49″ E. “Hari ini adalah pencarian hari ke dua. Hari pertama sudah dilakukan pada Minggu, sejak laporan kami terima. Terpaksa pencarian hari pertama dihentikan, karena kondisi lokasi yang gelap-gulita dan minimnya penerangan. Lalu dilanjutkan hari ini,” ujar Adi Ayangsyah.

Selain petugas Pos SAR Tanggamus, kata dia, pencarian juga melibatkan Camat Airnaningan Thalud, Kepala Pekon Singosari Sigit Fajrianto, Kepala Pekon Datarlebuay, personel Polsek Pulaupanggung, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tanggamus, personel TNI, dibantu puluhan warga.

Sarana yang digunakan dalam pencarian ini, lanjut Adi Ayangsyah, 1 unit truk personel Basarnas Lampung, 1 unit Rescue Compartement Kansar Lampung, 1 unit RB dan Mopel Basarnas Lampung, 2 set peralatan selam Basarnas Lampung. Tim SAR gabungan, jelas Adi Ayangsyah, melakukan penyisiran di lokasi dengan mengandalkan visualisasi. Mengingat kondisi medan yang tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan rubber boat ataupun penyelaman.

“Hari ini, proses pencarian dilanjutkan lagi di kawasan yang memang banyak terdapat air terjun. Air Terjun Datar Lebuay berasal dari Curug Jarum, 105 kilometer dari Bandarlampung atau 28 kilometer dari Simpang Bendungan Batutegi. Nanti kalau ada update lagi, kami Informasikan.” Tutup Adi Ayansyah. (hrd/*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *