Oknum Ketua Poktan Anugrah Diduga Menjual Bantuan Benih Bibit Padi

Tanggamus (SL) – Kebijakan pangan di era Jokowi-JK yang tertuang dalam Nawacita menjadi landasan program kerja pemerintah, yaitu mencapai swasembada pangan dalam rangka ketahanan pangan nasional. Lebih penting lagi berpihak pada petani yang muaranya peningkatan kesejahteraan.

Kebijakan tersebut kemudian diimplementasikan Kementerian Pertanian melalui berbagai program terobosan kebijakan pembangunan pertanian melalui optimalisasi lahan dan penambahan luas tanam, perbaikan infrastruktur dan penyediaan bantuan sarana usaha tani, serta penataan sumber daya manusia.

Pada tahun anggaran 2018, Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, pemerintah memberikan bantuan benih untuk komoditas padi, jagung dan kedelai yang disalurkan ke kelompok tani (Poktan) yang tersebar diberbagai wilayah termasuk Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Namun sangat disayangkan, bantuan yang seharusnya tepat guna, tepat jumlah dan tepat sasaran, diduga malah menjadi ladang bisnis bagi oknum yang tidak bertanggungjawab. Seperti yang terjadi dengan Poktan Anugerah, Pekon Kagungan, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus.

Pasalnya, diduga Ketua Kelompok Tani Anugerah, SA (60), disenyalir menggelapkan (menjual) bantuan benih bibit padi yang seharusnya dibagikan ke para anggotanya, namaun kenyataanya tidak demikian. Hal itu tentu sangat disayangkan oleh Bendahara Kelompok Tani Anugerah MZ (49), warga Pekon Kagungan, saat diwawancarai awak media di rumahnya, Minggu (23/9/2018).

Menurutnya, pada tahun 2018 ini dia dan anggota kelompoknya tak pernah menerima bantuan benih padi tersebut. Bahkan awalnya dia tidak tahu jikalau kelompok tani mereka mendapat bantuan tersebut, dikarenakan ketua mereka tidak pernah memberitahukan.

“Jangankan dapat bagian bantuan benih padi, saya tahu aja kelompok kami dapat bantuan itu baru akhir-akhir ini. Saya tahu kalo kelompok tani kami mendapat bantuan itu, saat saya tanyakan ke Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Katanya, kelompok tani kami sepertinya mendapat bantuan tersebut dan lantas saya tanya ke anggota yang lain, kiranya merekapun tidak pernah menerima bantuan itu,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh EF (55), selaku Sekrataris Poktan Anugrah di Pekon Kagungan di Kecamatan Kota Agung Timur tersebut. Dia menjelaskan jika ia juga tidak pernah mendapatkan bagian bantuan benih padi bahkan awalnya juga tidak mengetahui jika kelompok mereka mendapat bantuan benih padi tersebut.

“Saya tahunya dari teman, saat saya tanyakan dengan ketua, katanya kita tidak mengajukan bantuan bibit. Terus kata ketua nanti saya tanyakan dulu, tapi sampai saat ini belum ada kabar dari ketua. Jadi saya tak pernah menerima bantuan bibit tersebut, bahkan semua anggota kelompok kami tidak pernah menerima bantuan tersebut,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Kelompok Tani Anugerah SA (60), saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa, dia menjadi Ketua Poktan dari tahun 2015 dengan jumlah 21 anggota. Dan baru ditahun 2018 ini kelompoknya mendapatkan bantuan satu unit bajak sawah dan mendapat bantuan bibit padi seluas: 21.5 hektar, dengan jumlah bibit 625 kg.

“Jadi waktu itu saya tidak membuat proposal dan tidak tau akan ada bantuan benih padi, waktu saya didatangi oleh Sekretaris yang menanyakan mendapatkan bantuan atau tidak, jawaban saya nanti saya tanya dulu. Setelah saya tanya dengan ketua kelompok sebelah, ternyata kelompok tani kami mendapatkan bantuan tersebut. Namun yang saya terima bukan benih tapi uang senilai Rp 1.700.000.00,- dari ketua kelompok tersebut,” jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa dia tak pernah tau bentuk dan jenis benih yang dibagikan, karana dia cuma menerima uang yang dia pergunakan untuk membayar asuransi sawah, sesuai persyaratan pada waktu pengambilan bajak tahun 2018 yang dia setor ke Bank BRI.

“Sekarang bajak tersebut sedang dioprasikan dan dananya untuk mengembalikan hak para anggota, dan saampai saat ini bajak tersebut belum selesai oprasi,” pungkasnya.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *