Tulang Bawang (SL)-Puluhan pelajar SMA Negerin 2 Tulang Bawang diusir dari kelas dan ditunda tidak boleh mengikuti mid semester (ulangan,Red), hanya karena belum melunasi bayaran uang kartu asuransi Rp50 ribu, Senin (22/10/2018).
Puluhan siswa-siswi kelas XII (12) di usir dari ruang kelas belajar. Dan sempat kurang lebih satu jam puluhan para pelajar berada di luar kelas tidak bisa mengikuti ujian sekolah tersebut. Para pelajar di perbolehkan memasuki ruang kelas dengan catatan harus membuat perjanjian untuk menyelesaikan dana tersebut.
Kepada pelitanusantara.com, salah seorang pelajar yang enggan di sebutkan namanya mengatakan tindakan pengusiran dari ruang kelas dilakukan oleh pihak sekolah terhadap puluhan para pelajar karena belum bayar Rp50. “Kami di usir dari ruang kelas gara-gara tidak menyelesaikan uang asuransi tersebut. Dan karena uang Rp50 ribu itu kami di suruh buat kartu semacam kartu pelajar,” katanya.
Saat ini, katanya mereka diperbolehkan memasuki ruang kelas, tapi dengan catatan uang tersebut harus tetap di bayar. “Dan apa bila kami tidak melunasinya, orang tua kami akan dipanggil ke sekolah,” katanya mewakili teman temannya.
Para pelajar itu mengaku merasa tertekan dan terbebani dengan hal hal itu. “Kami merasa terbebankan pak, sedangkan kami ini kan sudah mau lulus pak, nah dana Rp50rb itu juga terlalu banyak buat kami. Karena di antara pelajar kelas XII yang kurang lebih sekitar 300 siswa-siswi tidak semuanya orang punya pak, jadi kami sangat merasa keberatan dengan hal tersebut,” katanya.
Mereka berharap pihak sekolah membenani mereka dengan iuran iuran dan bayaran ayran yang sepertinya tidak begitu penting bagi mereka. “Kami berharap kepada pihak sekolah, tolong berikan kami kebebasan dalam menimba ilmu. Jangan karena uang tersebut belum di selesaikan, kami sampai harus tidak bisa mengikuti mid semester,” katanya.
Menurutnya, mereka menyampaikan ini bukan berarti karena benci kepada guru-guru mereka. “Kami tidak benci, tapi kami kurang mampu untuk membayar uang tersebut, sedangkan setahu kami sekolah itu gratis,” katanya. (pena/nt/mar)
Tinggalkan Balasan