Lampung Tengah (SL)-Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Seputih Banyak Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah di duga melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap siswanya melalui Komite sekolah. Sekolah menarik uang bangunan dan uang setiap Mid semester.
Dilangsir newskabarnusantara.com, hal itu oleh para pelajar di sekolah tersebut. Sekolah di bawah komnado Kepala Sekolah Ahmad Roji, menarik uang bangunan disesuaikan dengan kelas. Untuk kelas IX ditarik uang bangunan Rp225 ribu persiswa, untuk kelas VII dan kelas VIII Rp250 ribu, sementara untuk kelas IX di tarik dana sebesar Rp275 ribu permurid.
Dalihnya guna pembangunan fasilitas di sekolah. “Ya saya kelas IX, ditarik uang bangunan Rp225. Beda kelas beda bayarnya,” kata salah seorang pelajar, dikantin sekolah.
Selain uang fasilitas atau bangunan, kata dia, ada bayaran untuk mid semester atau ulangan. “Ya setiap ulangan bayar Rp50 ribu, per semesternya,’ katanya.
Saat diminta tanggapan terkait dugaan pungli itu, Kepala Sekolah, Ahmad Roji sedang tidak berada di tempat. Sekolah dalam keadaan kosong tanpa ada guru dan murid, yang ada hanya 2 orang pekerja tukang bangunan.
Senin pagi (22/10/2019). “Sekolah di liburkan karna hari Santri Nasional yang sebagian ikut upacara di lapangan kecamatan,” kata pekerja bangunan
Sementara Kepala Sekolah SMPN 1 Seputih banyak, Johan Efendi, selaku Ketua Rayon tingkat SMP Kecamatan Seputih Banyak mengatakan bahwa dirinya tidak tau jika hari itu di liburkan karna bertepatan Hari Santri Nasional. “Sampai saat ini saya tidak dapat surat edaran dari Dinas untuk meliburkan murid jadi kalo di sekolah saya tetap masuk karna di kalenderpun bukan hari libur,” katanya.
Terkait adanya pengakuan dari siswa tentang adanya penarikan dana, Johan Efendi mengatakan hal itu seharusnya tidak terjadi karna itu tidak di benarkan dalam Peraturan pendidikan. “Yaa tidak boleh kalo untuk mid semester dan fasilitas sekolah,” katanya. (nkb/nt)
Tinggalkan Balasan