Nabire (SL)-Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Water Post (STT- WP) II Cabang Nabire Papua, diduga di tembak mati oleh seorang polisi yang mengenakan pakaian preman di Waroki, Nbire, Senin (22/09) sekitar pukul 20.00. Pritiwa itu memicu kemarahan pihak Kampus STT-WP, sementara aparat keamanan terus mengantisipasi agar tidak meluas.
Informasi di Navire, dilangsir zonadinamika.com menyebutkan awalnya korban hendak membeli air galon pada sebuah depot di jalan besar Waroki, Namun korban dikagetkan dengan penembakan jitu oleh seorang anggota kepolisian yang mengenakan pakaian preman di jalan besar Waroki.
Setelah menembak motor korban dibawah lari oleh pelaku. Namun motor rusak tidak sampai 100 meter. Karena motor tidak berfungsi pelaku ingin menyembunyikan diri di belakang pohon pisang. Kebetulan pohon pisang tersebut di halaman rumahnya korban, anjing-anjing korban menggongongnya, warga yang mendengar mengejar, hingga pelaku penembakan itu tertangkap, dan dihabisi salah seorang warga bernama Agus Weibi.
Atas peristiwa itu, kemudian kepolisian mendatangi lokasi kejadian untuk menangkap Agus Weibi dan kini Agus masih di tahanan. Setelah 2 jam dari kejadian itu, sekitar pukul 22.00, kepolisian dari Polres Nabire mendatangi lokasi kejadian dan membawa tiga siswa untuk mengantar mayat ke RSUD Nabire, namun mereka dikagetkan karena diturunkan di halaman polres Nabire dan kini mereka bertiga masih di tahanan.
Bidang Pelayanan sebagai gembala kampus STT- WP- Nabire Silas Bobii, M.Th mengatakan ketiga remaja itu atas nama Maikel Weibi, Agus Weibi dan Stefanus Oyomi, mereka bertiga adalah siswa dua pelajar SMA dan Satu diantaranya siswa SMP dan 2 (dua) orang lainnya SMA kelas III.
Pangdam Kabupaten Nabire mengunjungi lokasi kejadian, dan meminta masing masing pihak menahan diri dan tidak mengambil langkah sendiri. “Kedua bela pihak telah korban sehingga tak ada permasalahan yang harus dibesar-besarkan oleh pihak tertentu,” katanya.
Pernyataan Pangdam itu ditanggapi pihak kampus STT- WP- Nabire melalui bidang pelayanan sebagai gembala kampus, Silas Bobii, M.Th. Kata dia, Letak kesalahannya dari siapa? Awal menimbulkan permasalahannya dari pihak mana? Kita akan eksekusi lebih lanjut, Karena ini nyawa manusia yang dikorbankan. (Zonadinamika.cim.)
Tinggalkan Balasan