PPK Proyek Pelabuhan Laut Sebalang Gunakan Oknum LSM “Intimidasi Pemberitaan”

Bandarlampung (SL)-Diduga karena tidak terima dengan adanya pemberitaan terkait pelaksanaan Proyek Lanjutan Pembangunan Pelabuhan Laut Sebalang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek dibawah naungan Ka.KSOP Panjang selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), melalui oknum LSM melakukan intimidasi pemberitaan.

Intimidasi yang disampaikan oknum mengatasnamakan LSM dengan menggunakan nama Nasir tersebut, meminta agar pemberitaan dihentikan karena akan membuat permasalahan lain dikemudian hari. “Saya diutus untuk menemui dan meminta pemberitaan dihentikan karena tidak ada masalah. Kalau hanya ingin sekedar uang rokok, kita ketemu aja. Tapi kalau masih diberitakan juga nanti urusannya jadi lain,” cetus Nasir yang mengaku dari LSM melalui seluler.

Ketika ditanya lebih jauh, LSM ini mengaku utusan Napoleon selaku PPK karena dirinya berada di dalam lingkungan proyek tersebut. “Jangan buat masalah di proyek itu. Semua pekerjaan tidak ada yang salah, tapi kalau kamu mau sekedar pengganti uang bensin, sebaiknya kita ketemu dulu. Kita sama sama orang lapangan dan saling mengerti aja,” tekannya lagi.

Adanya intimidasi mendapat sanggahan dari PPK proyek tersebut. Namun PPK ini mengakui jika LSM yang dimaksud marupakan bagian dari lingkungan proyek tersebut. “Saya tidak pernah menyuruh LSM untuk melakukan itu, mungkin itu dari Ka.KSOP, karena kalau nama Nasir LSM itu masih keluarganya,” aku Napoleon.

Penuturan senada pula diakui Amin selaku kuasa proyek, jika Nasir LSM merupakan bagian dari lingkungan proyek yang dikerjakan tersebut. “Och kalau Nasir itu sering kemari dan dia juga tau sama Napoleon. tapi kalau dia keluarga Ka. KSOP, saya tidak tau. Yang pasti dia sudah biasa disini,” aku Amin pula.

Berita sebelumnya, terkuaknya dugaan Konspirasi Proyek Pelabuhan Perhubungan Laut Sebalang yang hingga saat ini masih dalam tahap pekerjaan, membuat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengembalikan bantuan kendaraan dari PT Cemerlang Samudra Kontrindo (CSK).

Pengembalian mobil jenis Avanca BK1847QW pada Jumat 26 Oktober 2018 yang sebelumnya diberikan PT. CSK ke Napoleon selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek, setelah dugaan konspirasi mencuat ke publik hingga pihak Kejaksaan selaku TP4D menegur PPK (Napoleon-red).

Sekedar diketahui, diduga adanya konspirasi proyek yang menelan anggaran Rp.49 Miliar lebih, hingga pihak PT. CSK .memberikan alat transportasi berupa mobil Avanza ke PPK.

Pemberian mobil Toyota Avanca BK1847QW dari PT.CSK tersebut, diduga terkait kesepakatan pemasangan besi tiang pancang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dengan alasan mempermudah pemantaun proyek dilapangan.

Hal ini dibenarkan Amin selaku Kuasa pelaksanan PT. CSK yang mengatakan jika pemberian mobil guna memperlancar alat transportasi bagi Napoleon (PPK-red) ke lapangan (proyek-red). “Pemakaian mobil untuk transportasi tapi sudah dikembalikan kemarin. Itu mobilnya dan langsung mau dibawa dan bos telah mengirim supir untuk bawa tu mobil. Paling besok sudah tidak ada disini,” aku Amin, Sabtu (27/10/2018), saat ditemui dilapangan. (Aan/Red).

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *