Pesawaran (SL) – Kinerja Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkat (Baperjakat) Kabupaten Pesawaran dinilai bobrok. Hal itu terlihat dari banyaknya pasangan suami istri (Pasutri) yang memiliki jabatan di satu instansi, dan penempatan pejabat yang secara golongan janggal.
Di Dinas Pertanian Pesawaran misalnya, ternyata tidak hanya Andi Wijaya dan Fitriani pasangan suami-istri (Pasutri) yang memiliki jabata strategis di Dinas Pertanian,tapi juga terdapat pasutri lainnya. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Pertanian Pesawaran, Anca Martha Utama.”Bukan cuma dia saja (Andi dan Fitriani), ada beberapa pasang di Dinas Pertanian yang suami istri. Tapi kan gak masalah,asal kerjanya baik,” ungkap Anca, baru-baru ini.
Selain masalah itu, juga terdapat penempatan pejabat yang justru dari segi golongan tidak sesuai. Seperti Kepala UPT Pertanian Kecamatan Waylima saat ini dijabat oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Golongan 3, padahal sebelumnya dijabat golongan 4A.”Iya secara golongan juga aneh, masak Kepala UPT yang sebelumnya 4A diganti golongan 3, sementara yang 4A tanpa jabatan,” ujar sumber Harian Pilar.
Terpisah, Ketua Solidaritas Lembaga Independen (Solid), Suadi Romli, menilai banyaknya pasutri memiliki jabatan di satu dinas menunjukkan kebobrokan kinerja Baperjakat Pesawaran. Seharusnya, Baperjakat mempertimbangkan potensi konflik interest dan potensi terjadinya KKN dalam menempatkan pejabat. “Itu yang bobrok Baperjakat-nya, bagaimana bisa banyak pasutri berada di satu instansi. Saya yakin Bupati Pesawaran tidak mengetahi hal-hal teknis seperti ini, tapi Baperjakat harusnya jeli dan tidak semberono dalam menempatkan pejabat,” cetusnya.
Selain itu, lanjutnya, masalah penempatan pejabat juga harus mempertimbangkan golongan sehingga tidak terjadi kesungkan sesama ASN dalam menjalankan tugas,”Kalau Kepala UPT golongan 3, sementara di situ aja ASN golongan 4A pasti dalam bekerja sama mereka tidak nyaman. Kepala UPT yang golongan 3 pasti sungkan memerintah bawahannya yang golongan 4A. Bupati Pesawaran harus bertindak tegas dalam masalah ini, jika tidak maka akan jadi bumerang,” pungkasnya.
Kepala Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkat (Baperjakat) Kabupaten Pesawaran, Kusuma Dewangsa, berulang kali di konfirmasi tidak menjawab meski ponselnya selalu dalam keadaan aktif. Pesan singkat yang di kirim juga tidak dibalas.
Sementara,Andi Wijaya saat di konfirmasi enggan berkomentar soal dirinya dan istrinya menjabat di satu dinas. Andi yang di konfirmasi kemarin siang melalui pesan singkat ke ponselnya, baru menjawab malam harinya. Andi meminta wartawan untuk datang ke rumahnya, namun saat di ajak bertemu di luar untuk konfirmasi, Andi menolak.
Saat dijelaskan jika ingin memberikan klarifikasi langsung seharusnya siang hari, karena malam hari wartawan kerja, Andi terkesan tidak mau tahu.”Maenlah ke Pesawaran. Kan bisa saja mengaku-ngaku kalau lewat telepon. Saya gak tau apakah benar-benar kamu. Yang ada perlukan kamu, sini ke rumah saya,” ungkapnya.
Saat di minta memberikan klarifikasi saja melalui telepon, Andi menolak. Begitu juga saat ditanya tanggapan soal jabatan istri dan dirinya, Andi tetap enggan berkomentar.
Diberitakan sebelumnya, di Dinas Pertanian Pesawaran terdapat suami-istri yang memiliki jabatan strategis.
Dari informasi yang di peroleh Harian Pilar, terdapat dua pejabat Golongan 3D menjadi Kepala Bidang (Kabid), namun terdapat pegawai golongan 4A justru dinonjobkan.
Parahnya, terdapat suami-istri yang sama-sama menduduki jabatan strategis di Dinas Pertanian, yakni Andi Wijaya di Bagian Sarana Prasarana (Sarpras) dan istrinya Fitriani menjabat Kasubag Keuangan Dinas Pertanian.
“Ya benar mas ada yang Golongan 3D menjabat Kabid sementara 4A ada yang nonjon. Yang suami-istri juga memang ada. Gak boleh sebenarnya seperti itu,” ujar sumber yang mewanti-wanti agar namanya tidak di tulis, baru-baru ini. (Harianpilar)
Tinggalkan Balasan