Bandarlampung (SL) – PWI Provinsi Lampung sukses menggelar Uji Kompetensi Wartawan Angkatan XVII pada 5-6 November 2018. Kegiatan serupa akan digelar akhir tahun ini.
“InsyaAllah, Desember mendatang kita menggelar UKW Angkatan XIX,” ucap Plt. Ketua PWI Provinsi Lampung Nizwar, Selasa (6/11).
Menurut Nizwar, UKW sangat bermanfaat untuk peningkatan kemampuan wartawan yang menjadi anggota PWI Lampung. Sebab, dalam UKW akan diuji standar profesi kewartawanan.
“Tidak hanya menguji, penguji UKW juga memberikan input positif untuk pengembangan etika dan kecerdasan peserta uji,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan UKW minimal peserta bisa menangkap empat hal dasar. Yakni, wartawan harus skeptis, cerdas, super fleksibel, dan bekerja sesuai tenggat waktu atau biasa disebut deadline.
“Skeptis bermaksud bahwa informasi yang digali sebagai bahan liputan adalah benar, bukan berita bohong,” jelasnya.
Wartawan juga harus cerdas saat melakukan reportase sehingga sebelum menjalankan profesinya sudah membekali diri dengan target liputan, pemilihan narasumber yang tepat, pemahaman masalah saat wawancara, serta mampu mengemas hasil liputan dalam bentuk narasi tulisan yang runut, detil, dan berkesinambungan.
Sementara super fleksibel adalah setiap wartawan harus siap ditugaskan dalam berbagai pos liputan. Dalam unjuk kerja UKW, belum tentu yang biasa melakukan liputan dipemerintahan akan ditugaskan oleh penguji untuk mengemas informasi yang berkaitan dengan aktivitas atau persoalan -persoalan pemerintahan.
“Bisa jadi penguji memberikannya tugas untuk mengangkat tema bidang ekonomi, politik, hukum, dan lain sebagainya. Penguasaan berbagai bidang liputan ini juga sejalan dengan konsep setiap perusahaan pers yang rutin melakukan rotasi liputan, yang itu juga berguna bagi pengembangan kemampuan wartawan itu sendiri,” papar Nizwar.
Sedangkan bekerja sesuai tenggat waktu, adalah upaya mewujudkan kedisiplinan. Sebab, deadline juga menjadi kunci kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi kepada publik.
“Jika wartawan lalai, mengakibatkan molornya deadline, dan ini mengganggu efektifitas dan kualitas kerja,” katanya.
Namun demikian, Nizwar juga mengingatkan untuk wartawan media online, yang tumbuh bak jamur saat ini.
“Jangan karena dikejar kecepatan upload berita, wartawan melupakan akurasi dan kebenaran dari fakta yang dipublikasikan. Ini rentan sekali. Karena itu, unjuk kerja pada pelaksanaan UKW sangat memperhatikan hal ini. Karena itu pula, mereka yang telah dinyatakan berkompeten bisa menjadi filter dari informasi bohong yang diterima masyarakat,” pungkas Nizwar. (Jpnews)
Tinggalkan Balasan