Padang (SL)– Laga babak penyisihan cabang sepakbola Porprov Sumbar XV di Padang Pariaman, yang mempertemukan Kabupaten Tanah Datar dan Sijunjung, berakhir lebih awal karena air bah, Selasa (20/11). Di tengah jalannya laga, di menit ke-65, para pemain, official tim, dan penonton berhamburan menjauhi lapangan Galora Puabu yang disapu air bah secara tiba-tiba.
Pelatih Kesebelasan Tanah Datar, Heri, kepada Haluan menuturkan, air bah memang menerjang lapangan saat pertandingan sedang berlangsung sengit di awal-awal babak kedua. Terang saja, terjangan air bah yang datang tanpa ba-bi-bu menimbulkan kepanikan sehingga pertandingan urung berlangsung hingga peluit panjang dibunyikan.
“Air bah datang tiba-tiba begitu saja di lapangan Gelora Puabu, Nagari Sicinci. Kalau tidak salah, sekitar menit 65 pertandingan dihentikan. Air bahnya datang begitu cepat. Saya langsung ajak anak-anak (asuh) menjauhi lapangan,” ujar Heri.
Heri mengatakan, sebelum laga dimulai memang sempat turun hujan lebat di lokasi tersebut. Namun, tak lama setelah hujan berhenti, pertandingan dapat berjalan dengan normal. Pihaknya pun tidak menyangka tiba-tiba datang air bah di tengah laga berjalan. “Kami tidak menyangka luapan sungai itu bisa sampai ke lapangan bola ini,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Wali Nagari Sicincin, Nurkhalis mengatakan, luapan air dari Sungai Puabu memang terjadi setiap tahun. Namun ia pun tak mengira air bah tersebut akan datang lagi karena beberapa bulan lalu kejadian serupa juga telah terjadi.
“Saya bersama warga juga tidak mengira luapan sungai akan datang lagi dan akan sebesar ini,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan rilis dari BPBD Kabupaten Padang Pariaman, setidaknya terdapat tiga kepala keluarga (KK) yang telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman akibat terjangan air bah tersebut. Beruntung hingga saat ini, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Salah seorang warga setempat yang juga anggota panitia teknis pelaksan lapangan laga Tanah Datar vs Sijunjung menyebutkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan panitian Porprov terkait kelanjutan laga yang tertunda akibat bencana tersebut.
“Saat kejadian itu memang sudah ancang-ancang mau dihentikan. Saat air bah datang semua berhamburan. Termasuk panitia, sambil ikut mengawal para pemain yang panik,” katanya. (HarianHaluan)
Tinggalkan Balasan