Sawah Berbukit di Sleman Disulap Menjadi Arena Wisata Yang Keren

Sleman (SL) –  Salah satu wilayah di Kampung Tri Dadi di Sleman yang memiliki sawah yang berbukit-bukit dan pemandangan indah di sekitarnya disulap secara gotong royong oleh penduduk desa dibawah pimpinan Kepala Desanya yang banyak akal, H. Kabul Muji Basuki dan Ketua Badan Usaha Milik Desa yang rajin mengolah lahan itu, R. Agus Kholik, menjadikan arena yang relatif sepi menjadi daerah Wisata lengkap dengan segala tontonan dan tempat “mangkir” anak muda, keluarga muda dan keluarga desa “modern” menikmati hari libur dan atau meliburkan diri menikmati pemandangan, kuliner dan aneka hiburan yang menarik.

Karena desa Sri Dadi terletak di ibukota Kabupaten Sleman, maka nama-nama “arena” indah dan menarik di daerah wisata ini diberi judul yang menarik seperti misalnya “Kampung Glory” yang bagi orang desa terasa aneh tetapi menghasilkan ribuan pengunjung yang “mejeng sel” dengan kamera handphone kebanggaan masing-masing. Wilayah wisata yang sedang mekar dan mulai dihijaukan itu dilengkapi pondok-pondok modern yang bergaya tradisional yang masing-masing membawakan isi yang menarik.

Ada yang berisi makanan tradisional tetapi di beri nama mentereng sebagai pondok bergaya, dikelola kumpulan ibu PKK yang menggelar makanan tradisional pecel, gudeg dan wedang jahe tetapi disajikan dengan cara sangat menarik, bahkan ada yang sekedar menggelar singkong goreng tetapi dengan cara restoran modern yang mengundang selera untuk beli dengan “uang keping kayu” yang hanya berlaku di arena wisata tersebut.

Ada juga jembatan penyeberangan menuju Taman Bunga tetapi dibuat selalu bergoyang sehingga bagi yang menyeberang setengah menjerit menikmati sensasi goyangan yang tidak disangka bakal dialaminya di tempat terbuka yang disaksikan mata melotot yang kepingin segera mendapat sensasi yang jarang mereka dapati di tengah sawah di desanya. Suatu sajian kreatif yang menurut ibu-ibu PKK yang dimasa lalu menjadi penggerak motivasi KB yang unggul dan para Pendamping Desa yang sebagian juga bekas relawan KKB yang berhasil, menjadi kebanggaan tersendiri bahwa keluarga yang ber-KB sekarang bisa menunjukkan kepada mantan Kepala BKKBN-nya Haryono Suyono, sekarang Ketua Tim Pakar Menteri Desa, yang hari itu diantar Ibu Nunuk Parwati Wakil Rektor MMTC di Yogyakarta lengkap dengan para mahasiswa yang membuat video untuk disiarkan kepada publik.

Suatu karya mahasiswa merekam dan menyiarkan Desa Wisata yang berhasil, sebagai wujud nyata penggunaan dana desa yang dipergunakan dengan baik oleh desa dalam upaya membangun desa dan masyarakatnya. Kepala Desa, Ketua Bumdes didampingi para petugas TNI, Polisi, penggawa desa dan masyarakat merasa sangat ceria mendengarkan wawancara langsung dengan para penggerak pembangunan yang puas karena adanya gerakan pemerintah membangun desa melalui penyediaan dana desa yang digunakan terbuka secara luas melalui Rembuk Desa atau Musyawarah Desa di desanya.

Mereka tidak berkeberatan bergotong royong memanfaatkan dana desa itu dengan kerja keras karena semuanya dikembalikan ke desa dan masyarakatnya yang menikmati hasil yang mereka kerjakan. Semoga selalu membawa keberkahan bagi rakyat banyak.(sindikatpost)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *