Kediaman Kadis dan Kabid SMP Disdikbud Cianjur Didatangi KPK

Cianjur (SL) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menggelar penyelidikan kasus Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar. Lembaga antirasuah itu mendatangi rumah tersangka Kadisdikbud Cianjur Cecep Sobandi, Kabid SMP Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Cianjur Rosidin pada Minggu (16/12).

Kedatangan KPK, diperkirakan kepentingan penggeledahan, kemarin itu tidak mencolok. Mereka dikawal polisi bersenjata lengkap. Warga mengaku sempat berkerumun di depan kediaman Cecep saat KPK menyambangi lokasi tersebut. “Ada lima mobil, awal nomer platnya B parkir di depan rumah pak Cecep. Mereka datang sekitar pukul 10.00 WIB, pagi,” kata salah satu warga yang menolak disebut identitasnya saat ditemui wartawan di lokasi, kawasan Panembong, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).

Dari pagar luar, dia juga sempat melihat keluarga Cecep ditanyai oleh tim penyidik KPK. Sekitar pukul 13.00 WIB, seluruh kendaraan tersebut beranjak dari kediaman Cecep. Mereka tidak melihat ada berkas yang dibawa oleh mereka. “Saya sih enggak lihat mereka bawa apa-apanya hanya ada istri Pak Cecep sempat ditanya-tanya begitu aja,” lanjutnya.

kediaman Cecep terbilang paling mencolok diantara rumah lainnya. Bentuknya memanjang dengan pagar tembok motif batuan, menurut warga selama ini keluarga Cecep terbilang ramah kepada tetangganya. Mereka tidak menyangka Cecep dijerat tersangka oleh KPK.

Sementara itu, kediaman Rosidin, Kabid SMP di Kampung Sirnalaya I, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, juga didatangi penyidik KPK kemarin. Warga menuturkan tim KPK datang menggunakan dua kendaraan parkir di sekitar area kediaman Rosidin.

Penyidik disebut mendatangi rumah sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. “KPK datang pakai dua mobil, sampai malam di sini apakah mereka bawa berkas atau tidak saya kurang tahu,” kata Tendi penjaga rumah dari balik pagar kepada awak media.

Rumah Rosidin terlihat sepi dari luar, ada tiga kendaraan terparkir di halaman rumahnya satu di antaranya plat merah. Tidak seperti kedatangan tim penyidik ke kediaman Cecep, kedatangan KPK ke kediaman Rosidin nyaris tidak diketahui warga.

Warga hanya mengetahui ada beberapa kendaraan parkir hingga malam. Rosidin diketahui tidak terlalu dikenal warga. Menurut mereka, Rosidin hanya ASN sekaligus pengusaha ayam goreng tepung. “Orangnya kurang begitu dikenal, kami tahunya dia ASN dan pengusaha ayam goreng. Ada lima mobil parkir dikawal polisi, mobil itu pergi sebelum salat isya,” tutur tetangga Rosidin. (djn)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *