Pendukung Jokowi Samakan Wartawati RMOL Dengan Babi : Maaf Saya Vegetarian

Oleh : Mega Simarmata

Diam itu emas, demikian kata mutiara yang sangat melegenda atau dalam Bahasa Inggris : Silence is golden Delapan buah tweet saya tulis di akun twitter @MegaSimarmata tertanggal 30 Desember 2018 tentang pengalaman saya menjadi wartawati Istana Merdeka sejak Era Presidenan Gus Dur, Ibu Megawati Soekarnoputri, sampai Pak Susilo Bambang Yudhoyono.

Sentilan tweet saya bahwa selama ini tak pernah ada presiden Indonesia yang selfi di lokasi bencana alam dan datang tanpa bawa bantuan. Tweet tersebut langsung direspon berlebihan oleh pihak pendukung capres nomor urut satu. Akun twitter saya sekarang saya private atau dikunci. Dan sampai hari ini ada ribuan akun buzzer mengajukan pertemanan ke akun twitter saya, yang hampir semuanya akun dengan follower hanya 0, 1 atau 2 pengikut.

Serangan di instagram dilakukan pendukung capres nomor urut satu dengan memposting screenshot tweet saya yang dibumbi dengan caci maki sarkasme. Salah satu akun menyamakan saya dengan hewan babi. Akun @Jayalah.Negriku mengawali ejekannya dengan menulis kalimat berbahasa batak yang isinya, “Kalau orang Batak bilang, sayang nai dodak i“, yang artinya sayang sekalidedak itu.

Oleh karena saya menulis dalam tweet saya, “Selamat Malam Indonesia”, akun ini menutup ocehannya dengan menuliskan sebuah ejekan berbunyi, “Selamat Malam Dedak“. Saya sebagai wartawati tidak punya kepentingan lain, selain hanya menyuarakan kebenaran. Sebab kebenaran itu ibarat air sungai yang mengalir. Ia akan terus mengalir walau dibendung.

Tiga akun instagram ber-followers puluhan ribu bahkan ratusan ribu, gegap gempita menghina saya. Tenyata saya tidak sendirian. Ada yang membela saya, di antaranya adalah pihak instagram sendiri. Postingan dari ketiga akun tadi yang mencomot screenshot pesan twitter saya dihapus oleh instagram karena terkena kebijakan pelanggaran pada hak cipta atau intellectual property violation. 

Dari tiga akun yang terkena sanksi instagram, satu akun yaitu Mak Lambe Turah kembali mem-posting. Dan belum tahu apa yang dilakukan instagram untuk pelanggaran sama yang diulang. Yang menarik untuk saya komentari adalah ketika saya diejek dan disamakan seperti hewan babi yang di Tapanuli sana memang diberi makan dedak. 

Yang bisa saya katakan adalah di mata Tuhan, semua manusia itu berharga. Saya tidak memakan daging hewan alias vegetarian. Jadi “Maaf, saya vegetarian”. Hendaklah kita mulai membiasakan diri untuk tidak memakan daging hewan karena pada hakekatnya hewan pun mahluk hidup ciptaan Tuhan.

Dan silakan juga mengejek dengan penuh kesombongan.  Saya bangga menjadi seorang wartawan karena pada hakekatnya, wartawan setia menyuarakan nilai-nilai kebenaran.**

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *