BPPTKG Berikan Penjelasan Soal Hujan Abu di Kawasan Merapi Sleman

Yogyakarta (SL) – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), membenarkan peristiwa hujan abu yang terjadi di sekitar Merapi. Dijelaskan bahwa hujan terjadi akibat debu di puncak Merapi terbawa angin.

Dikonfirmasi oleh BPPTKG, hujan abu memang terjadi di Kalitengah Lor, Sleman dan Tegalmulyo, Klaten, pada Kamis (4/1) malam. “(Benar) malam tadi sampai pagi ini (hujan abu) ke arah tenggara dengan jarak empat sampai lima km. Hujannya sangat tipis, cuma titik-titik,” ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, saat dihubungi wartawan, Sabtu (5/1/2019).

Hanik menjelaskan, hujan abu yang terjadi di sekitar Merapi disebabkan karena material debu di puncak Merapi terbawa angin. “(Hujan) abu faktornya kecepatan angin. Arah Kali Gendol areanya sangat terbuka, jadinya material seperti debu-debu itu kebawa,” tuturnya.

Memang Merapi masih terus menunjukkan aktivitasnya di beberapa waktu terakhir ini. Bahkan sempat terjadi guguran kubah lava pada Jumat (4/1) kemarin. “Luncuran yang malam itu sampai 1,2 KM, memang terjauh tadi malam,” paparnya.

Sementara status Gunung Merapi hingga kini masih berada di level II atau waspada. BPPTKG meminta agar radius tiga kilometer dari puncak Merapi steril dari aktivitas manusia. Kemudian dia berharap masyarakat tak panik dengan aktivitas Merapi. (DJT)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *