Belawan (SL) – Gara-gara masih beroperasinya kapal pukat terlarang yakni kapal pukat gerandong asal Kampung Kurnia Belawan dan pukat layang asal Bagan Deli.
Para nelayan Bagan Deli yang terkabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) pun nyaris bentrok dengan nelayan asal Kampung Kurnia Belawan, saat dua kapal berpukat terlarang tersebut beroperasi melaut di perairan Belawan dekat proyek reklamasi pasir BICT.
Ketua DPD KNTI Muhammad Isa Albaasir dikonfirmasi terkait hal ini, Rabu (9/1/2019) siang di warung kopi Lingkungan 5 Ujung Tanjung Bagan Deli Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan mengatakan tidak ada pembakaran yang dilakukan oleh nelayan tradisional Bagan Deli terhadap kedua kapal pukat terlarang. “Kejadiannya pada hari Selasa (8/1/2019) sekira pukul 17.00 WIB. Semalam kita langsung menghubungi pihak Ditpoairdasu dan kedua Bot pukat yang dilarang beroperasi itu dibawa ke Polair, Alhamdulillah tidak ada bentrok antar nelayan”, jelas Baasir.
Lurah Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, Zul Ashri membenarkan adanya kericuhan warga nelayan akibat Bot pukat grandong dan Bot pukat layang yang diamankan dan sekarang situasi. “Saat ini sudah kondusif serta tidak ada terjadi bentrok antar nelayan,” kata Zul Ashri. (dtkperistiwa)
Tinggalkan Balasan