Jawa Tengah SL) – Ratusan petani menggelar aksi buang puluhan kilogram cabai merah ke jalan raya akibat anjloknya harga komuditas tersebut diduga akibat membanjirnya impor cabai dari Philipina dan Thailand. Para petani membuang cabai ke Jalan Raya Demak-Purwodadi, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jumat sore (11/1), sebagai protes turunnya harga cabai dari Rp20-25 ribu kini menjadi Rp7 ribu per kilogram.
Menurut para petani, biaya bibit dan perawatan saja sampai 40 ribu. “Lha ini malah dihargai 7000 rupiah. Bagaimana kami mau memberi makan keluarga bagaimana?” keluh Ridwan, salah seorang petani cabai. Rendahnya harga jual cabai lokal ini, dituding dampak dari impor cabai yang dilakukan pemerintah. Cabai impor dari Philipina dan Thailand yang beredar di pasar tradisional, dinilai menyengsarakan petani cabai lokal.
Rendahnya harga ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Untuk harga normalnya bisa 20 sampai 23 ribu rupiah. Jika 7000 rupiah, untuk beli bibit dan biaya perawatannya saja tidak mencukupi,” kata Sugiyono. Aksi protes ratusan petani cabai tersebut, selain membuat jalan sepanjang 200 meter berwarna merah, juga membuat arus lalu lintas tersendat.
Tinggalkan Balasan