Sumatera Utara (SL) – Janji Presiden Joko Widodo tentang satu harga untuk bahan bakar minyak (BBM) diseluruh Indonesia tak dirasakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), provinsi Sulawesi Utara.
Harga BBM di kepulauan yang hanya berjarak 141 Km dari kota Manado ini mencapai Rp 30.000 per liter. Sangat tingginya harga BBM di Kabupaten yang di pimpin Bupati Evangelian Sasingen dan Wakil Bupati John Heit Palandung yang di usung PDI Perjuangan diungkap anggota Komisi IV DPRD Sulut dari partai Golkar, Meiva Lintang saat rapat paripurna tutup buka masa sidang di ruang paripurna, Rabu (16/01/2019). “Pak Wakil Gubernur, dari hasil reses ke-3 kemarin, kami menemukan harga bahan bakar minyak (BBM) di Sitaro mencapai Rp 30.000 per liter. Hal ini sangat luar biasa terjadi. Ini bukan hoaks,” bebernya di hadapan Wakil Gubernur Steven Kandouw yang hadir mewakili Gubernur Olly Dondokambey.
Tak hanya tingginya harga BBM, Meiva Lintang juga mengungkapkan kelangkaan gas elpiji. “Ini sangat penting sekali. Jelang Natal dan Tahun Baru yang lalu, kita tahu bersama cuaca buruk dan laut bergelombang. Tapi kondisi alam itu jangan dijadikan alasan HET tidak dijalankan dengan baik,” cecarnya.
Menanggapi pernyataan Lintang, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan, harga BBM se-Indonesia tetap sama. Ia mengakui, sulitnya kapal pengangkut masuk ke daerah kepulauan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu mengambil keuntungan dengan menaikkan harga BBM. “Ini hukum ekonomi. Supply-nya kurang, demand-nya tetap sama. Jadi ada oknum-oknum yang iseng memainkan harga. Mudah-mudah kalau sudah normal, harga juga ikut normal,” jelas Kandouw.
Tinggalkan Balasan