KPK Cium Adanya Permainan Selundupan di Batam

Batam (SL) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyebutkan, banyaknya kuota impor rokok untuk Kota Batam yang jumlahnya dinilai tidak masuk akal, melebihi jumlah kebutuhan masyarakat. “Kuota itu tidak masuk akal dibandingkan penduduk Batam di bulan November sampai April 2017 hingga April 2018 rokok yang masuk ke Batam mencapai 2,5 miliar, dan sedangkan untuk penduduk jauh dari kebutuhan yang normal diatas penduduk yang tinggi,” kata Agus Rahardjo jelang ekspose hasil penindakan program PICE-BT, di Pelabuhan Batu Ampar, Kota Batam, Selasa (15/1) sore.

Menurutnya, seperti kuota air aqua misalnya jauh kuotanya tak masuk akal itu seolah-olah warga Batam bisa mandi pakai air aqua. Dalam hal ini lah instansi terkait harus diperbaiki. “Kebutuhan itu harus dikaji ulang, dan untuk KPK, dalam hal ini tidak berada dalam kordinasi lembaga, KPK tetap diluar, kami selalu melakukan kajian dan saran perbaikan khusus untuk Batam kajian yang dimulai dari April 2018 sampai Agustus 2018 masih banyak yang perlu dibenai dalam pelayanan,” ucap Agus Rahardjo.

Ia menambahkan bahwa, Bea dan Cukai ditahun ini sudah berhasil melampaui target dari semula yang ditargetkan 100 persen sudah mencapai lebih. Bahkan, Bea dan Cukai juga mendapatkan penghargaan dibidang intregitas. “Kami ucapkan selamat kepada teman-teman Bea dan Cukai, dan terutama kepada Kementerian Keuangan RI Sri Mulyani,” tutupnya. (net)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *