Buktikan Kekuatan Jimat, Biksu Tebas Leher Penjual Jimat Hingga Nyaris Tewas

Thailand (SL) – Seorang pedagang jimat jalanan di Thailand hampir tewas, setelah seorang biksu Budha menebas lehernya. Insiden tersebut terjadi daerah China Town, Bangkok pada Jumat (18/1/2019).

Aksi penyerangan yang dilakukan oleh biksu tersebut untuk membuktikan bahwa jimat yang pria itu jual tidak memiliki kekuatan apa-apa. Sebelum aksi penyerangan itu, keduanya sempat berdebat tentang kemampuan jimat tersebut. Korban bernama Nai Atchawanit yang berusia 30 tahun, diketahui telah mengatakan kepada biksu Niwan Phrachakasem, bahwa kalung jimat yang ia jual memiliki kekuatan tinggi dan dapat menahan serangan.

Biksu Niwan tidak percaya akan ucapan pria itu. Dan untuk membuktikan, dia mengeluarkan pisau sepanjang 12 inci miliknya, lalu menebas leher Atchawanit. Dalam rekaman video yang beredar, pria penjual jimat itu terluka itu jatuh ke tanah dengan darah yang berceceran.

Seorang turis pemberani lalu datang dan membantu, agar pria itu tidak kehilangan banyak darah. Sementara  biksu hanya berdiri dan melihat. Turis itu terdengar meminta bantuan pada penduduk, namun mereka terlalu takut untuk campur tangan.

Polisi tiba di lokasi dan menangkap biksu.

Kepada polisi biksu menyampaikan bahwa korban lah yang memintanya untuk menikamnya, sekaligus untuk menguji kekuatan jimat yang dijualnya. Petugas menahan Phrachakasem dalam tahanan, sambil menyelidiki lebih lanjut. Letnan Jenderal Mitrak mengatakan korban menderika luka sepanjang 20 cm  di kepalanya dan sebuah pisau besar ditemukan dari tempat kejadian.

Lokasi kejadian dikerumuni warga

“Saksi-saksi di tempat kejadian menggambarkan pertengkaran antara biarawan dan korban. Kami tidak tahu apakah penyerang itu adalah biksu sungguhan dan latar belakangnya,” ucapnya.

Ia menambahkan, pihak kepolisian akan memeriksa CCTV dan menginterogasi kedua pihak untuk menemukan cerita lengkap dan menuntut pelaku.

Jual jimat kebal

Polsek Pancoran Mas, Kota Depok mengamankan Al Muktiana (18) yang diduga guru ngaji Majelis Dzikir Al Anshor atau Mahesa Kurung dari rumah kontrakannya di Gang Pancoran RT 02/05, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Rabu (7/2/2018) malam sekira pukul 23.00.

Ajaran Majelis Dzikir Al Anshor atau Mahesa Kurung diketahui sudah dilarang. Keberadaan Al yang membuka pengajian di sana sejak 3 minggu terakhir dan selalu ramai, dianggap meresahkan warga. Apalagi praktek yang dilakukan Al bersama 18 orang yang dianggap muridnya di tempat itu terkesan aneh dan membuat warga tak nyaman.

Kapolsek Pancoran Mas, Komisaris Roni Wowor mengatakan dari pengakuannya Al mengaku membuka praktek pengisian khodam ilmu kebatinan. Yakni dengan cara menjual jimat baik berupa batu ataupun wapak. “Jimat dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp. 40.000 sampai Rp. 200.000. Adapun jimat yang dijual diyakini memiliki khasiat diantaranya jimat pengasihan, wapak serba guna, dan jimat kewibawan. Padahal yang bersangkutan membeli ajimat yang dijualnya itu di Jatinegara dengan harga Rp. 20.000. Jadi ada keuntungan yang diambilnya,” kata Roni, Kamis (8/2/2018).

Selain itu, menurut pengakuannya, kata Roni, pengajian yang dipimpin bukan aliran atau bagian dari Mahesa Kurung (MK) akan tetapi pengajian Asmaul Husna yang pernah dipelajarinya di Pelabuhan Ratu. “Untuk saat ini, yang bersangkutan sudah memiliki murid sebanyak 18 orang,” kata Roni.

Dari 18 muridnya, 9 orang diketahui warga Ratujaya dan 9 lainnya warga Kampung Baru, Cagar Alam. Dari tangannya, kata Roni, berhasil diamankan jimat berupa 1 wapak, 15 Isim, tiga buah batu cincin, minyak wangi dan uang Rp 13.000. Pihaknya kata Roni masih mendalami kasus ini, untuk memaatiskan motif pelaku melakukan jual beli jimat yang diduga juga mengarah ke penipuan.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *