Bandarlampung (SL)-Bupati Mesuji, Khamami yang baru saja ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui operasi tangkap tangan (OTT), memiliki kekayaan hingga puluhan miliar. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bertanggal 19 September 2016 mencatat kekayaan Khamami Rp 22,4 miliar.
Jumlah kekayaan Khamami itu bertambah sekitar Rp8 miliar, jika dibandingkan dengan LHKPN pada 17 Juli 2011. Artinya, rata-rata dalam satu tahun Khamami mampu menambah pundi-pundi kekayaannya sekitar Rp1,5 miliar.
Dari data LHKPN tahun 2016, Khamami tercatat memiliki 41 bidang tanah yang tersebar di Provinsi Lampung yang jika digabungkan nilainya mencapai Rp10,3 miliar. Khamami juga tercatat memiliki belasan kendaraan roda dua dan empat yang saat digabungkan nilainya menjadi Rp2,5 miliar.
Di bidang usaha, aset Khamami pada 2016 meningkat pesat dibandingkan dengan 2011. Pada 2011, aset usaha Khamami senilai Rp1,4 miliar, selang lima tahun kemudian nilai asetnya menjadi Rp10,3 miliar. Dari laporan itu, usaha milik Khamami yang pesat pertambahan nilainya adalah usaha burung walet dan perkebunan singkong.
Pada Rabu malam 23 Januari 2019 hingga Kamis dinihari 24 Januari 2019 KPK menjaring delapan orang melalui operasi tangkap tangan atau OTT. Salah satunya adalah Bupati Mesuji Khamami. Delapan orang itu ditangkap di tiga lokasi berbeda, antara lain Bandarlampung, Lampung Tengah, dan Kabupaten Mesuji.
Dari operasi itu, KPK menyita sejumlah uang pecahan Rp100 ribu yang diikat dalam kardus. Melihat dari besarnya tumpukkan uang dalam kardus, Febri mengestimasi jumlahnya tak kurang dari Rp 1 miliar. Namun untuk jumlah detailnya, Febri mengatakan tim masih menghitungnya.
Kini delapan orang yang terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS), bupati, dan pihak swasta itu masih diperiksa penyidik di Kepolisian Daerah Lampung dan kantor kepolisian resor masing-masing kota. Kini Bupati Mesuji Khamami, dan beberap orang lainnya, sedang menjalani pemeriksaan di KPK akan menentukan statusnya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Khamami Pasrah Dengan KPK
Saat pemeriksaan di Polres Mesuji, Bupati Khamami yang dikawal petugas polisi dan dari KPK, sempat keluar dari gedung Polres Mesuji ke Masjid lingkup Polres setempat untuk melakukan salat subuh, pukul 04.40.
Khamami yang menuju tempat wudhu. Sempat bersalaman dengan awak media. Bahkan, sempat berbincang sebentar menanyakan kabar wartawan. “Siapa tadi wartawan yang kecelakaan jatuh motor,” tanya Khamami ke wartawan. Lalu berbincang sejenak dikawal satu anggota KPK.
Khamami mengatakan kepada staf KPK itu bahwa kinerja di Mesuji bisa dinilai. “Silakan dilihat, ditanya masyarakat, bagaimana saya kerja, ini kawan-kawan wartawan tahu,” katanya sambil menunjuk ke arah awak media.
Dan petugas KPK dengan ramah menjawab bahwa mereka mengetahui hal itu. “Iya Pak, saya juga tahu kinerja Bapak. Saya kesini (Mesuji) kan sudah lama. Sebelum November, waktu jalan ke arah Brabasan masih dibeton sebelah,” kata petugas KPK itu.
Mengenai nasibnya, terkait OTT, Khamami mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK. “Silakan bapak-bapak dari KPK, saya mau diapakan, monggo sajalah,” ujarnya sambil berlalu untuk salat subuh berjemaah. (Red)
Tinggalkan Balasan