Jangan Terjebak Hoax Dan Santun Bermedia Untuk Pemilu Damai 2019

Surabaya (SL)-Kadiv humas Polri Irjen M Iqbal mengajak Pers di Indonesia, untuk ikut andil dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Apalagi jelang pelajsanaan Pilpres 2019. Karena wartawan juga akn dituntut nasionlismenya, jika negara memanggil.

“Saya diminta mewakili Kapolri, jadi Pers jug harus punya nasionlisme. Demi membangun Indonesia yng lebih baik, dan menjaga keamanan nasional. Bangun juga semangat nasionlis, untuk negara, ” kata Iqbal, saat orasi diacara
Deklarasi Kebangsaan, #santung bermedsos 2019, menyongsong pesta demokrasi dengan keadaban media, jelang puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang dipusatkan di Surabaya Conventional Hall di Jalan Arif Rahman Hakim. Rabu (6/2)

Menurut Iqbal, tahun 2018, kasus hoax meningkat tajam, yang ditahun 2018 ada 52 kasus. “Sebagian ditindak secara hukum bagi kreator hoax. Dan persepsi tertinggi yang sangat mempengaruhi masyarakat, apa lagi jelang pesta demokrasi sat ini. Persepsi publik 85 persen adalah media, baru medsos, dan sekarang tidk sedikit media juga terpengaruh medsos, ” katanya diacara yang juga dihadiri ribuan milineal Surabaya.

Hal senada ditegaskan Ketua PWI Pusat Atal S Depari, yang menyebutkan bahwa Pers harus tetap berada ditengah, netral dan berpihak pada kepentingan masyarakat. Dan hari ini Perlu untuk dipastikan agar media menjadi ruang yang mencerahkan masyarakat. Perlu dijaga agar ruang media tidak menjadi sarana provokasi dan pecah-belah masyarakat.

“Para wartawan berada di garis depan dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan dengan senantiasa menampilkan pemberitaan yang berkualitas, objektif dan independen. Pers tidak boleh terseret dalam perkubuan politik dan selalu berada di tengah-tengah untuk mendampingi masyarakat di kala suasana politik semakin menghangat,” kata Bang Atal.

Penanggung jawab acara perayaan HPN Agus Sudibyo, menyatakan bahw tahun ini dalam peringatan HPN, berdampak strategis bagi iklim demokrasi di Indonesia karena pelaksanaannya menjelang hajatan nasional pemilu serentak, baik untuk memilih wakil rakyat maupun presiden dan wakilnya.

“Tujuannya untuk mengingatkan pentingnya profesionalisme, independensi dan netralitas dalam pemilu, serta pentingnya para netizen untuk bijak bermedsos dan tidak turut menyebarkan pesan-pesan politik yang dapat memecah-belah masyarakat melalui saluran media sosial,” kata Agus Sudibyo, didampingi Wagub Gus Ipul.

Acara dihibur Sujiwo Tedjo dengan kelompok musiknya, serta grup musik Klanthing, dengan dipandu pelawak Topan dan Nanda.

Gus Ipul juga mengajak agar media sosial (medsos) sebaiknya digunakan untuk menyebarkan informasi dan wacana yang bermanfaat untuk terselenggeranya pemilu yang damai dan berkualitas. Suasana yang seperti ini penting sekali untuk saling mengingatkan masyarakat agar sebagai sesama komponen bangsa tetap menjaga semangat persaudaraan dan kerukunan.

“Berbeda pilihan ataupun beda pandangan politik boleh dan wajar-wajar saja. Namun yang paling penting bagaimana tetap menjaga toleransi, kebersamaan dan semangat saling menghormati dalam perbedaan itu,” ucapnya. (juniardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *