Riski Julianto Bocah Miskin Yang Lumpuh Layu Tangan dan Kaki di Tanggamus

Tanggamus (SL) – Riski Julianto , bocah berusia 13 tahun, mengalami kelumpuhan. Kedua kaki dan tangannya nyaris tinggal tulang dan kulit. Warga di Kabupaten Tanggamus ini lumpuh sejak 8 bulan yang lalu, dia  tidak dapat beraktifitas seperti teman- teman yang lain dan terpaksa tidak masuk sekolah lagi. Jangankan berjalan, untuk duduk saja sudah sangat sulit dan harus dibantu.

bersama ayah ibu, dan adiknya yang balita

Ditemui di rumahnya, Desa/ Pekon Banjar Agung Ilir  RT 01 RW 03  Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, dia hanya duduk terkulai lemas di atas tikar. “Awalnya Riski Julianto kelas 9 murid sekolah Mts Baitul Rahman, Tanjung Sari  Pekon Tiuh Memon Kecamatan Pugung Tanggamus, terlihat sakitnya biasa-biasa saja tetapi lama-lama, berdirinya sulit, kakinya menyilang, kalau jatuh tak bisa bangun,” kata ibu Waginah (37) dan ayahnya, Leo Wardi (39) kepada wartawan Sabtu (16/02/2019).

Di rumah sederhana ini, Riski tinggal bersama ayah dan ibu juga seorang adiknya. Orang tuanya bekerja sebagai petani serabutan dan tidak memiliki dana untuk membawa anak kesayangannya ke Rumah Sakit

Leo Wardi mengaku telah berusaha mengobati anak pertamanya itu. Salah satunya ke Puskesmas namun hingga kini belum mengetahui persis jenis penyakit apa yang diderita buah hatinya. “Waktu itu kami bawa ke Puskesmas setelah lebaran tahun 2018 lalu hanya sakit biasa, tetapi semakin lama penyakitnya semakin parah hingga tidak bisa berdiri lagi. Saya tidak ada biaya, hanya obat jalan (obat kampung) sama terapi,” terang Leo Wardi didampingi istri.

Kedua orang tua Riski Julianto mengakui tak pernah membawa Riski ke Rumah Sakit, dikarenakan biaya,  “anak kami sampai saat ini belum dibawa berobat ke Rumah Sakit, karena kami tidak memiliki biaya,” ungkap ayah Riski.

Leo Wardi (39), bersama Waginah (37)  sangat berharap bantuan dari pemerintah, khususnya pemerintah Kabupaten Tanggamus akan nasib pengobatan Riski Julianto. “Saya berharap anak saya mendapat bantuan dari Pemerintah untuk pengobatan anak kami” ungkapnya.

Keluarga Riski Julianto sebenarnya memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) cuman karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya informasi, sehingga Kartu Indonesia Sehat yang dimiliki tidak di pergunakan. Dan keberadaan tempat tinggal  keluarga mereka yang terpencil, menjadi salah satu penyebab kesulitan untuk membawanya berobat dan harus melewati kali.

Beberapa keterangan dari warga tetangga Riski mengatakan dulunya, Riski Julianto fisiknya sangat sehat dan tegap, tetapi sekarang akibat dari penyakit yang di deritanya keadaannya seperti sekarang ini tidak bisa berdiri lagi dan kalaupun duduk itupun harus di bantu, ungkap salah satu tetangga Riski.

Mudah-mudahan pemerintah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus dapat membantu pengobatan Riski Julianto. Orang tua dari Riski mengharapkan Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, dapat membantu memerintahkan kepada Dinas Kesehatan Tanggamus untuk membantu kesehatan dari Riski Julianto.(rls/Wisnu)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *