Tegal (SL)-Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, Jumat (1/3/2019) menyambangi kampung warteg di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuh Turi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Di kampung ini, banyak pengusaha warteg yang curhat terkait mahalnya harga bahan pokok dan turunnya daya beli masyarakat bawah.
Mulyadi, pengusaha warung tegal yang juga Ketua Komunitas Warteg Nasional dan Perwakilan Warteg Dua Jari yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi meminta agar harga kebutuhan pokok dibuat stabil dan tidak turun naik, sehingga para pengusaha rumah makan yang terkenal murah ini bisa menjual dengan harga yang stabil, murah dan terjangkau, serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya dengan membangun banyak Balai Latihan Kerja.
Mulyadi juga meminta ada program agar usaha warteg bisa dikelola secara modern dan profesional, dari kecil menjadi besar dan tidak kalah dengan restoran Padang yang sudah go internasional.” Kami berharap jika bapak menjadi wakil presiden, tolong pak harga-harga dibuat stabil, sehingga harga makanan di warteg bisa tetap stabil juga dan bagaimana solusi Bapak, agar warteg juga bisa besar seperti restoran Padang yang go internasional, istilahnya naik kelas pak,” ujar Mulyadi.
Menurut Sandiaga apa yang diinginkan oleh Mulyadi adalah bukan hal yang mustahil. Ini bisa dilakukan dengan pelatihan, pendampingan dan pelatihan keuangan sehingga manajemen warteg dikelola secara profesional, tidak lagi hanya dengan tradisional.
“Saya yakin nanti warteg bisa juga seperti restoran padang, bahkan menggunakan sistem franchise, tapi ya itu diperkuat sistem keuangannya. Melalui pelatihan juga ditingkatkan cita rasanya sekaligus tampilannya dan bukannya tidak mungkin warteg bisa ada juga di mancanegara,” terang pria yang beken disapa Sandi itu.
Dalam kesempatan itu, Sandi juga menyampaikan fokus Prabowo Sandi adalah harga-harga stabil dan terjangkau serta penciptaan dan penyediaan lapangan kerja. “Waktu Masih SMP ada warteg di dekat rumah mantan pacar saya, Mpok Nur. Di sana saya sering makan sambil menunggu Mpok Nur keluar rumah, biar nggak laper. Saya minum teh poci juga. Pelayannya saya masih ingat Pak Jaelani,” kenang Sandi.
Calon wakil presiden nomor urut 02 ini, menambahkan punya nostalgia makan di warteg. Memorinya kembali saat masa pacaran dengan istri tercinta, Nur Asia atau yang biasa disapa Mpok Nur. Meski kerap makan di warteg, Sandi mengaku tidak pernah ‘darmaji’ alias dahar lima ngaku siji.
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyapa masyarakat di di Desa Sidakaton Kecamatan Dukuh Turi, Tegal, Jumat (1/3). Di kesempatan itu, dia berdiskusi dengan pengusaha warung Tegal (Warteg) bernama Mulyadi.
Melalui siaran pers Badan Pemenangan Nasional (BPN), Mulyadi meminta agar harga kebutuhan pokok stabil. Sehingga para pengusaha rumah makan yang terkenal murah itu bisa menjual dengan harga yang stabil, murah dan terjangkau.
Hal lain yang dikemukakan Mulyadi adalah bagaimana warteg bisa dikelola secara modern dan profesional. Sehingga tidak kalah dengan restoran Padang yang sudah internasional.
“Kami berharap jika bapak menjadi wakil presiden, tolong pak harga-harga dibuat stabil. Sehingga harga makan di warteg bisa tetap stabil juga. Dan bagaimana solusi Bapak, agar warteg juga bisa besar seperti restoran Padang yang go internasional, istilahnya naik kelas pak,” harap Ketua Komunitas Warteg Nasional itu.
Sandiaga pun malah bercerita bahwa pernah makan di warteg saat masa pacaran dengan istri tercinta, Nur Asia Uno atau yang biasa disapa Mpok Nur. “Waktu Masih SMP ada warteg di dekat rumah mantan pacar saya, Mpok Nur. Di sana saya sering makan sambil menunggu Mpok Nur keluar rumah, biar nggak laper. Saya minum teh poci juga. Pelayannya saya masih ingat Pak Jaelani. Warteg adalah solusi anak-anak sekolahan karena harganya stabil. Tapi saya tidak Darmaji ya. Tahu nggak apa Darmaji? Dahar lima ngaku hiji,” canda Sandi.
Menurut Sandi apa yang diinginkan oleh Mulyadi bukan hal mustahil. Menurutnya, membesarkan warteg bisa dilakukan dengan pelatihan, pendampingan dan pelatihan keuangan. Sehingga manajemen warteg dikelola secara profesional dan bukan tradisional. “Saya yakin nanti warteg bisa juga seperti restoran padang. Bahkan menggunakan sistem franchise. Tapi ya itu diperkuat sistem keuangannya. Melalui pelatihan juga ditingkatkan cita rasanya sekaligus tampilannya. Dan bukannya tidak mungkin warteg bisa ada juga di mancanegara,” terang Sandi.
Dalam kesempatan itu, Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyatakan bahwa fokus Prabowo-Sandi adalah ekonomi yang stabil, harga-harga terjangkau, serta penciptaan dan penyediaan lapangan kerja, (red)
Tinggalkan Balasan