Tanggamus (SL)-Ketua Apdesi Tanggamus dan tiga Kepala Pekon yang dilaporkan ke Polisi oleh Anggota Komisi III DPRD Tanggamus Nursyahbana, mengaku sudah mendengar kabar tentang laporan tersebut. Mereka juga menunggu kedatangan anggota DPDR Tanggamus yang akan melakukan kroscek terkait Dana Desa di Pekon mereka.

Mereka adalah Ketua Apdesi Munzairi yang juga kepala Pekon Kandang Besi, Faisol, Kepala Pekon Benteng Jaya, Asnami Kepala Pekon Kusa, Wan Talo Kepala Pekon Umbul Buah, seorang lagi warga sipil Matjaili. “Ya kami memang sudah tau bahwa saudara Nursyahbana telah melaporkan kami Ke Mapolres Tanggamus,” kata Faidol via phone semalam.
Dan kami, Lanjut Faisol, juga nunggu Anggota DPRD itu turun ke Pekon untuk keroscek tuduhan tersebut. “Akan tetapi ingat jika memang tidak terbukti atas apa yang disangkakan, kami juga tidak akan tinggal diam karena ini tidak bisa main main,” kata Faisol, yang membenarkan mereka mendatangi Nursyahbana di DPRD Tanggamus, untuk menanyatakan terkait statmennya di media, terkait keluhan masyarakat di Pekon mereka.
Sebelumnya, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab Tanggamus Nursyahbana resmi melaporkan lima kepala pekon ke Polres Tanggamus dengan Surat Tanda Bukti Lapor, TBL /261/III/2019/Polda LPG/RES TGMS, Selasa (05/03/19). Kejadian berawal ketika Pelapor Nursyahbana berada di ruang komisi I, Selasa (5/3/19) sekira pukul 11.00 WIB, didatangi lima orang empat kepala Peko, termasuk Muzairi Ketua Apdesi Tanggamus.
Mereka Faisol Kepala Pekon Benteng Jaya Kecamatan Kota Agung, lalu Ketua Apdesi Munzairi yang juga kepala Pekon Kandang Besi, Faisol, Kepala Pekon Benteng Jaya, Asnami Kepala Pekon Kusa, Wan Talo Kepala Pekon Umbul Buah, seorang lagi warga sipil Matjaili.
Mereka datang mempertanyakan statemen Nursyahbana yang menanggapi keluhan masyarakat tentang ketidak transparannya Kepala Pekon Benteng Jaya (Faisol) dalam pengelolaan Anggaran Dana Desa, seperti Anggaran Lembaga tidak disalurkan hingga Kakon jarang berada ditempat. Karena itu Nursyahbana anggota Komisi III, berencana ingin turun langsung lokasi ke Pekon Benteng Jaya untuk keroscek keluhan masyarakat tersebut.
Namun Para kepala Pekon yang dimaksud sudah lebih dulu mendatangi Nursyabana, di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanggamus. Mereka bertemu diruang Komisi I. Disana terjadi perbincangan yang diawali oleh Munzairi yang kebetulan mendamping Faisol. “Dewan itu tidak ada Hak untuk mengawasi Anggaran Dana Desa karena Anggaran Dana Desa tersebut dikucurkan Pemerintah Pusat dan bukan dikucurkan DPR,” kata Munzairi kepada Sabana.
Kepala Pekon Benteng Jaya Kecamatan Kota Agung, Faisol, yang dituduhakan tidak teransparan dalam pengelolan Dana Desa (DD) serta sering tidak berada ditempat seperti yang dikeluhkan masyarakat juga ikut berbincang. “Turunkan semua Anggota Dewan Tanggamus yang sebanyak 45 termasuk kamu Bang Nur,” ucap Faisol sambil menujuk kan tangannya. “Tapi salah satu nya kamu yang saya bunuh,” kata Faisol dengan nada tinggi, ditirukan Sabana.
Terkait kasus itu, Nursyahbana menegaskan jika dirinya akan segera turun langsung kelokasi untuk mengkroscek apa yang menjadi keluhan masyarakat. ”Iya Jum’at besok kami dari Komisi III akan langsung kelapangan dan jika ini terbukti kami akan langsung menurunkan BPK untuk segera di Audit,” kata Nursyahbana
Terkait tentang laporan ke Polres Tanggamus yang sudah masuk, katanya, tetap akan berjalan dan minta Polres segera menindak lanjuti. “Akan terus saya lanjutkan dan saya kawal terus dan proses hukum harus berjalan sebagaimana mestinya,” katanya.(Wisnu/Yan/red).
Tinggalkan Balasan