Tulang Bawang Barat (SL)-Program bantuan ternak kambing Etawa, yang digulirkan Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri, melalui program Ragem Sai Mangei Wawai (RSMW) menggunakan anggaran APBD sejak tahun 2012 lalu, dengan nilai Rp20 juta untuk setiap desa di Tubaba hingga kini tidak jelas keberadaan.
Hal tersebut dijelaskan, pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Pemberantas Korupsi (FKPK) Wahidin dilangisr kejarfakta.com menyebutkan program itu menggunakan APBD yang merupakan dana pemerintah untuk usaha masarakat dan bergerak dibidang usaha kambing etawa, diseluruh Desa yang ada di Kecamatan Tulang Bawang tengah Tubaba.
“Usaha kambing etawa tersebut dikelola salah satunya dikelola Desa Mulya Jaya dan dimulainya ternak kambing etawa dari tahun 2015 tapi sampai tahun 2019 belum ada kejelasan apa untung apa rugi bagi masyarakat,” kata Wahidin, Selasa (19/3/19).
Ditambahkannya, pihaknya akan berupaya menelusuri persoalan dan seperti apa mekanisme program tersebut, sebab salama ini banyak Kades yang mengatakan program tersebut gagal. “Saya belum menanyakan kebenarannya mudah-mudahanan kedepan saya akan telusuri persoalan ini hingga saya menemukan titik terang, karna ini baru kejelasan dari kades yang merasa usaha itu gagal. Nah gagal seperti apa, karena pendapat saya, tak semudah itu bagi pengelola mengatakan gagal nanti kita akan cari paktanya dulu,” ungkap Wahidin.
Informasi lain menyebutkan ada dugaan bantuan Kambing etawa di tingkat Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) sarat masalah. Bantuan Kambing etawa tidak ada kejelasan pada tahun 2013-2015 sebesar 20 juta per Tiyuh. Setelah berjalan dua tahun, tiba tiba Kepala Tiyuh penerima kambing Etawa menyatakn gagal.
Bantuan Sejak 2013
Catatan wartawan Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat melalui dinas peternakan dan perikanan (DP2 ) setempat akan memberikan bantuan kambing peranakan etawa kepada sejumlah kelompok tani. Bantuan dalam bentuk hibah tersebut akan direalisasikan melalui APBD Tubabar tahun 2013 ini.
Dilangsir tribunlampung.co.id, Abdurani, Kabid Peternakan DP2 Tubabar, mengatakan bantuan tersebut diberikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan populasi kambing etawa di wilayah tersebut. Program pengembangan populasi kambing etawa itu telah dilakukan sejak tahun lalu, oleh pemkab melalui program Ragem Sai Mangi Wawai (RSMW).
“Peranakan etawa yang tahun lalu itu kan RSMW, untuk tahun ini adalah pengadaan di bidang peternakan (DP2), tapi tetap kambing peranakan etawa yang akan kita berikan ke kelompok tani,” ungkapnya.
Adapun jumlah kambing yang akan salurkan kepada kelompok tani itu berjumlah sekitar 445 ekor. Terdiri dari 410 ekor peranakan etawa betina dan 35 ekor jantan. “Kelompok tani yang akan mendapatkannya adalah sekitar 20 kelompok. Tapi hanya tujuh kecamatan saja yang akan mendapatkan bantuan itu, karena kelompok tani yang ada di Kecamatan Gunung Terang tidak ada yang mengajukan proposal kepada kami terkait bantuan itu, sehingga di kecamatan itu tidak mendapatkannya,” terangnya.
Resmikan Rumah Susu Etawa 2014
Satu rumah produksi susu kambing Etawa baru-baru ini diresmikan oleh Paryanto, Sekretaris daerah Pemkab Tulangbawang Barat. Launching rumah produksi susu kambing Etawa ini sekaligus sebagai kantin program Ragemsai Mangi Wawai kabupaten Tulang Bawang Barat, 23 Januari 2014.
Acara ini rupanya mendapat perhatian besar selain dari para pejabat setempat, juga masyarakat kampong Daya Asri, Tumijajar juga memenuhi lokasi ingin mengetahui proses launching susu kambing itu. Paryanto menegaskan pentingnya kesehatan masyarakat, maka hadirnya rumah produksi susu ini, diharapkan mampu memberikan arti positif bagi kesehatan masyarakat sekitarnya.
Sementara camat Tumijajar, Budiono, berharap kehadiran produksi ini juga dapat memberikan kesejahteraan masyarakatnya, dan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di wilayah itu. (kf/nt/red)
Tinggalkan Balasan