Ibu Hamil dan Suaminya Tewas Masuk Jurang Akibat Rem Blong, Pedagang Ress Area Puncak ABRI itu Bawa Prabotan Warung

Tanggamus (SL)-Mobil Minibus Panther BE-2539-AM yang dikemudikan Rudi Hartono (53) sehingga terjun bebas ke dalam jurang sedalam 100 meter di tanjakan ABRI, Pekon Ngarip, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus, Minggu (30/6/19) pukul 08.30 Wib, diduga akibat rem blong. Selain bertani kedua korban berjualan di res area Puncak Tanjakan ABRI.

BACA: Ibu Hamil dan Suaminya Tewas, Mobilnya Masuk Jurang Kebun Kopi Sedalam 30 Meter

Pemakaman korban

Jenazah Sunarsih telah dimakamkan di Pekon Ngarip, Kecamatan Ulu Belu, sementara suaminya Rudi Hartono dibawa keluarganya ke Indo Lampung guna proses pemakaman disana. “Korban Sunarsih telah dimakamkan di pemakaman umum Pekon Ngarip, sekitar pukul 12.30 Wib,” kata Kapospol Ulu Belu, Brigadir M. Manurung, melalui sambungan telepon.

Kapospol menceritakan pasangan suami istri tersebut memang merupakan warga Pekon Ngarip dan memiliki rumah di Pekon setempat, tepatnya di Dusun Sidorejo. Sehari hari, selain bertani kebun kopi, korban juga membuka usaha warung diatas tanjakan ABRI. “Diatas tanjakan tersebut terdapat lokasi yang resprentatif berjualan. Karena menjadi tempat beristrahat, atau ress arealah, bagi pengguna jalan yang hendak menuju Pekon Penantian menuju arah Pekon Ngarip maupun sebaliknya,” kataanya.

Pasangan suami istri tersebut, lanjut Brigpol Manurung telah memiliki tiga anak, bahkan anak pertamanya merupakan pengantin baru. Dan dua anak lainnya masih bersekolah tingkat SD. “Korban sudah memiliki 3 anak, yang pertama laki-laki baru menikah, yang kedua perempuan kelas 5 SD dan yang ketiga laki-laki kelas 2 SD,” ujarnya.

Brigpol Manurung menambahkan, informasi dari cerita warga dan keluarganya, kedua korban hendak membawa perlengkapan dapur dari warungnya yang akan dibawa ke rumahnya di Dusun Sidorejo, Pekon Ngarip. “Sepertinya korban hendak membawa peralatan dapur ke rumahnya, sebab di lokasi mobil terperosok ditemukan berbagai macam alat dapur,” katanya.

Rem Blong, Kedalaman Jurang 100 Meter Lebih

Sementara Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Satuan Lalu Lintas Polres Tanggamus pasca kecelakaan menyebutkan kedalaman jurang di tebing tersebut bukan 30 meter, karena setelah dilakukan pengukuran ternyata memiliki kedalaman 100 meter lebih, hingga mobil rusak parah.

Rudi Hartono (46) dan Sunarsih (40), tewas setelah mobil minibusnya jenis Fanther BE-2935-AM warna hijau masuk ke jurang sedalam 100 meter (sebelumnya ditulis 30 meter,Red) di Jalan Raya Ngarip, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus. Sunarsih (40), warga Pekon Ngarip, yang tengah hamil, meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan pengemudia yang juga suaminya, Rudi Hartono (46), dinyatakan tewas setelah sempat dilarikan ke RS Mitra Husada Pringsewu, tiga jam setelah kemudian.

Lokasi jalur yang dikenal dengan sebutan tanjakan ABRI itu jalannya menanjak dengan jurang tanaman kopi sekitar 100 meter. Hasil olah TKP Lantas Polres Tanggamus menyebutkan mobil Fanther itu mengalami Out Of Control terperosok kedalam jurang dengan kedalam sekitar 100 meter diduga diakibatkan pengereman mobil tidak berfungsi.

“Berdasarkan olah TKP, diduga kendaraan mengalami rem blong saat melintasi TKP dari arah puncak tanjakan ABRI menuju ke arah ke arah Pekon Ngarip,” ungkap Dade Suhaeri mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, MInggu (30/6) malam.

Menurut Dade Suhaeri berdasarkan keterangan saksi-saksi, kecelakaan Out Of Control bermula kendaraan Panther berjalan menurun dari arah atas tanjakan sesampainya di TKP kondisi jalan menikung kekanan pengemudi Ran R4 Isuzu panther BE-2935-AM tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya sehingga oleng terguling dan masuk kedalam jurang yang berada disisi kiri jalan. “Jurang yang dilihat dari arah Ulu Belu menuju Pulau Panggung berada di sisi kiri kedalaman sekitar 100 meter lebih,” jelasnya.

Akibat kecelakaan, kata Dade, pengemudi dan penumpang mengalami luka berat dan meninggal dunia. “Selain keduanya meninggal dunia, kendaraan Isuzu Panther BE 2935 AM mengalami rusak parah dengan estimasi kerugian Rp. 50 juta,” pungkasnya. (hardi/Ahmad)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *