Kasus Dugaan Penganiayaan Ketua IDI Tulang Bawang Barat Oleh Staf Sudah di Inspektorat

Tulang Bawang Barat (SL)-Kasus dugaan penganiayaan kepada Kepala Puskesmas Mulyaasri, dr Edi oleh asisten apoteker pelaksana di Puskesmas, Sudiyana masuk ke Inspektorat. Melalui utusannya, dr Edi melapor ke Inspektorat untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran kedisiplinan dan Etika Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Jasudin, yang mengaku sebagai utusan dr Edi menyatakan bahwa yang telah dilakukan Sudiyana, dengan cara melawan dan mengancam serta menganiaya atasan yaitu dr. edi Winarso pada saat jam dinas kantor, yang terjadi pada hari Selasa 2 Juli 2019 yang lalu, adalah pelanggaran disiplin ASN. Kasus itu dipicu karena tidak terima akan di pindah tugaskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tubaba.

Jasudin, yang juga penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tubaba, menyampaikan surat  tembusan yang tertuju ke dinas Kesehatan, Dinas Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kabupaten Tubaba. Senin (8/7/2019).

“Pada hari ini saya telah menyampaikan ada lima surat, yang pertama tertuju ke dinas kesehatan kabupaten Tubaba, yang lainnya surat Tembusan ke kantor Inspektorat dan BKD kabupaten Tubaba, adapun isinya adalah menceritakan kronologis kejadiannya beberapa hari yang lalu terhadap ketua ikatan dokter Indonesia (IDI ) kabupaten Tubaba yang juga sebagai kepala Puskesmas Mulya Asri,” kata Jasudin

Menurut Jasudin, tujuan surat tertulis yang disampaikan ke instansi terkait tersebut agar beritanya tidak simpang siur dan dari pihak mana pun yang akan menanyakan ke dinas terkait agar tidak di tambah dan di kurang dan apa adanya.

“Urusan ini sepenuhnya kita serahkan kepada instansi terkait sesuai dengan Aturan administrasi kepemerintahan daerah, dan untuk prosedur hukumnya sudah kita laporkan ke kepolisian dan memang sudah ada SP2HP nya dari pihak kepolisian untuk tindak lanjutnya apa kata pihak hukum,” kata Jasudin.

Jasudin juga mengaku selain mewakili dr. Edi Winarso, dia juga adalah bagian dari keluarga dr Edi. “dr Edi itu sudah seperti keluarga seperti Adik saya. Dan juga apapun yang terjadi baik buruk nya dengan dr. Edi Winarso, haram bagi saya untuk tidak ikut campur tangan, dalam urusannya,” kata Jasudin.

Sebelumnya Inspektorat juga masih menunggu laporan terkait kasus Kepala Puskesmas Mulya Asri, dr. Edi Winarso diduga telah dianiaya oleh bawahannya Sudiyana yang bekerja sebagai asisten apoteker.

Inspektorat Tubaba belum melakukan tindakan apapun hal ini lantaran pihaknya belum mendapat laporan baik dari korban maupun dinas yang membidangi. “Mohon maaf kami belum mengetahui kasusnya, Inspektur juga sedang tidak ada di tempat. Nanti akan kita koordinasikan dengan Inspektur langkah yang akan kami lakukan, sebab jika banar kasus penganiayaan itu dilakukan oleh oknum bersatus PNS, tentunya akan ada saksi yang harus diterapkan” ujar M.Roni Sekretaris Inspektorat Tubaba.

Menurut M Roni, jika benar dugaan perbuatan oknum PNS tersebut, maka telah melanggar etika dan bahkan masuk ranah pidana. “Kalau benar itu terjadi banyak yang harus kami periksa, terutama etika bawah terhadap atasnya”terangnya

Dijelaskan M. Roni, sanksi yang akan dijatuhkan tergantung kebijakan Bupati dan Sekda Selain itu, sikap terduga pelaku, kooperatif atau tidak selama pemeriksaan, kitakan tidak tahu nantinya kalau merengek nangis minta ampun minta maaf lantaran khilaf, tentu kebijakan pimpinan,” katanya.

Kasus dugaan penganiayaan Ketua IDI Tulang Bawang Barat ini juga menjadi perhatiaan organisasi IDI. Bahkan juga diam diam banyak pejabat dan petinggi di DPRD Tulang Bawang Barat juga terlibat dalam urusan tersebut. Pasalnya, Sudiyana juga kini di backup suaminya Fr, yang juga kerabat Pimpinan di DPRD Tulang Bawang Barat.

Sementara kabar lain menyebutkan, informasi akan adanyaa mutasi itu bocor kepada Sudiyana, dan mengetahui yang meminta itu adalah ataas usulan kepada Puskes. Sehingga Sudiyana marah. Pemicu lain, kabarnya terjadi konumikasi tidak sehat antara dr Edi, dan Sudiyana, karena diduga ada persoalan lain dengan keluarga Sudiyana.

IDI Tubaba juga telah melayangkan tuntutan yang ditanda tangaani 8 dokter pengurus dan aggota IDI Tulang Bawang Barat. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *