Oleh: Ilwadi Perkasa
SEJUMLAH elite ramai-ramai meneken deklarasi sebagai bentuk mendukung Ibukota RI pindah ke sini (Lampung,Red). Deklarasi tersebut ditandatangani seluruh rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Lampung, serta sejumlah elemen masyarakat, kemarin.
Namun disayangkan. deklarasi tanpa melibatkan pemuka adat. Sialan! Kemana mereka? Apakah tak penting lagi mendengar pendapat pemuka adat kita? Lampung adalah negeri para raja-raja. Mereka ada, punya rasa, dan pantas dimintakan pendapat. Sangat mungkin mereka tidak menolak daerah ini menjadi ibukota negara.
Tapi sepantasnya, terkait rencana besar ini mereka turut dilibatkan. Etika kesantunan terhadap tokoh adat seharusnya tetap dijunjung tinggi, sebagai wujud keadaban kita di ‘Tano Lada’. Pemindahan Ibukota Negara adalah salah satu megaproyek pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024.
Hal itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 edisi revisi bulan Juni 2019 yang diluncurkan, Kamis (25/7). Dalam RPJMN tersebut, proyek Pemindahan Ibukota Negara berada dalam program Prioritas Nasional nomor dua, yaitu Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan.
Proyek tersebut rencananya akan berdurasi 5 tahun (2020-2024) yang mana sepanjang kepemimpinan Jokowi. Perkiraan alokasi dana yang dibutuhkan pemerintah untuk melancarkan pemindahan Ibu Kota mencapai Rp83,8 triliun. Sumber pendanaan proyek ini nantinya akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Swasta.
Alokasi dana ini tampaknya hanya untuk tahap awal, karena Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono pernah menyebut jumlah dana yang dibutuhkan untuk memindahkan Ibukota mencapai lebih dari Rp400 triliun.
Pemerataan ekonomi memang menjadi isu penting dibalik pemindahan Ibu Kota. Namun persoalan Ibukota Negara pindah ke sini bukanlah persoalan sepele. Perlu sosialisasi soal untung ruginya. Pemindahan Ibukota Negara tidak berarti memindahkan ‘sorga’, pun bisa menetaskan ‘neraka’. Sudah siapkah kita!
Penulis Adalah wartawan senior
Tinggalkan Balasan