Lapas Gunung Sugih Rutin Adakan Pelatihan Tenun Tapis Bagi Napi

Lampung Tengah (SL)-Direktur Teknologi Informasi (TI) dan kerjasama bersama Ditjen Pemasyarakatan gelar Pelatihan Tenun Tapis bagi napi lapas Gunung Sugih. Pelatihan tersebut merupakan kegiatan rutin di Lapas Gunung Sugih yang  diapresiasi oleh Ditjen Pemasyarakatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian bagi narapidana sehingga menjadi tenaga yang  terampil dan produktif, di GSG Dr. Sahardjo, Rabu (31/7/2019). Pelatihan tersebut merupakan salah satu sasaran strategis lembaga pemasyarakatan sejalan dengan Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan.

Napi Lapas Gunung Sugih ikuti Pelatihan Tenun Tapis

Dalam sambutan tertulisnya, Direktur TI dan Kerjasama, Dodot Adikoeswoyo yang dibacakan oleh JFU Subdit Kerjasama dan Evaluasi, Innak, menjelaskan bahwa pelatihan tenun tapis yg dilaksanakan di Lapas Gunung Sugih menjadi salah satu bukti dan upaya nyata yang dilakukan jajaran pemasyarakatan untuk membekali narapidana dengan keahlian, sehingga menjadi terampil dan produktif.

“Keberhasilan Pembinaan kemandirian ini tentunya memerlukan peran serta masyarakat, organisasi, dan instansi lain di luar pemasyarakatan, mengingat masih adanya keterbatasan sumber daya pemasyarakatan dari sisi tenaga ahli yg dapat memberikan pelatihan, permodalan dan sarana,” ujar mantan Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkum HAM Jawa Barat ini saat acara pembukaan Pelatihan.

Alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 26 ini menambahkan,  bahwa jalinan kemitraan melalui kerjasama dengan pihak lain menjadi salah satu solusi dengan tetap menjalankan prinsip saling mendapatkan manfaat dari hasil kerjasama di antara kedua belah pihak.

“Mitra kerja tetap mendapatkan provit dari hasil kerjasama. Dan warga binaan juga mendapatkan bekal skill dan premi/upah yg dapat ditabung untuk bekal usahanya nanti setelah bebas. Ke depannya,  disamping untuk dirinya sendiri, diharapkan hasil kerja narapidana diarahkan kepada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Fungsional, yang nantinya diharapkan dapat digunakan kembali. Misalnya untuk biaya melanjutkan pendidikan formal kuliah di Universitas terbuka dan lain-lain,” ujarnya.

Kepala Lapas Gunung Sugih, Syarpani menerangkan bahwa pelatihan ini merupakan hasil kerjasama pihaknya dengan Farhan Tapis Bandar Jaya yang sudah berulang kali dilakukan. “Kami sudah cukup lama menjalin kemitraan dengan produsen tapis di Bandar Jaya. Beliau sangat handal dalam menghasilkan tapis yang berkualitas, sehingga kami berusaha untuk merangkulnya agar narapidana di lapas gunung sugih bisa diberikan pelatihan menenun tapis, agar kelak bisa menjawab tantangan dunia usaha setelah bebas,” terang mantan Kasi Keamanan Lapas Klas I Cipinang ini.

Pelatihan menenun tapis ini, kata Syarpani, telah berjalan 3 kali sejak awal berkomitmen untuk bekerja sama pada Agustus 2018. Jumlah narapidana yang mengikuti pelatihan ini juga mulai bertambah, Tercatat sebanyak 30 orang, baik narapidana wanita maupun laki-laki. Peserta pelatihan itu  kesemuanya terlihat serius dalam mengikuti pelatihan menenun tapis pada periode ketiga ini.

Pemilik Farhan Tapis, Faisal, menyampaikan saat ini sudah banyak narapidana yang terampil dalam menenun tapis, sehingga bisa menghasilkan kain tapis yang baik.

“Sebagian narapidana yang telah mengikuti pelatihan mulai terampil menenun tapis, sudah banyak yang mereka hasilkan dan juga terjual dipasaran, seperti saat Correctional Fair di Lampung Walk minggu lalu yang berhasil terjual cukup banyak,” pungkasnya. (Rls/rudi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *