Bandar Lampung (SL)-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan apresiasi yang disampaikan oleh Kemendagri dan Bappenas terhadap kecepatan Provinsi Lampung dalam penyusunan RPJMD Provinsi Lampung 2019-2024, di depan rapat paripurna DPRD Lampung, Kamis (15/8/2019) .
“Kita diberi waktu enam bulan. Dengan upaya keras, belum sampai dua bulan insya allah dalam bulan ini Perda sudah bisa disahkan. Kita merupakan Provinsi yang tercepat di dalam penyelesaian RPJMD. Apresiasi dari Kemendagri dan Bappenas terhadap kinerja Pemprov Lampung menjadi kebanggaan luar biasa untuk anggota dewan,” ujar Arinal.
Arinal mengatakan, terhadap masukan bagi penyempurnaan dokumen RPJMD dan pembangunan Provinsi Lampung lima tahun kedepan, ada beberapa hal yang disampaikan. Pertama, berkaitan dengan strategi dan prioritas Pemerintah Daerah dalam penyelesaian kemiskinan dan ketimpangan di Provinsi Lampung.
Dimana persentase penduduk miskin di Provinsi Lampung pada tahun 2014 adalah sebesar 14,21 % dan turun menjadi 13,01 % di tahun 2018 atau terjadi penurunan sebesar 1,2 % dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Selanjutnya, pada bulan maret 2019 persentase penduduk miskin di Lampung turun kembali menjadi 12,62%.
“Kedepan, kami akan terus tekan menjadi sebesar satu digit di tahun 2024 untuk mengejar capaian nasional yang saat ini sudah mencapai 9,41%. Oleh karena itu, Pemprov Lampung akan bekerja keras dan bersungguh-sungguh untuk membangun komitmen dan berupaya keras, baik terkait ketepatan dan keterpaduan sasaran program dengan Basis Data Terpadu Penanggulangan Kemiskinan,” katanya.
Pengentasan kemiskinan di Provinsi Lampung, lanjut Arinal, akan dilakukan melalui dua pendekatan, yakni pemenuhan kebutuhan dasar bagi 40 persen masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah (Desil 1-4) baik dangan, pendidikan, kesehatan, dan perumahan Iayak. Dan yang kedua melalui peningkatan perekonomian masyarakat melalui peningkatan produktivitas dan nilai tukar petani, wirausaha, bantuan permodalan dan peIatihan tenaga kerja.
Berkaitan dengan strategi Pemerintah Daerah dalam menjaga stabilitas harga komoditi hasil pertanian, selain mengoptimalkan fungsi dan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemprov Lampung juga telah memformulasikan program Kartu Petani Berjaya (KPB).
“Melalui Program ini para petani bisa mendapatkan alokasi penyediaan pupuk, asuransi, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan beasiswa bagi anak petani,” jelas Arinal.
Salah satu upaya pemerintah daerah dalam mendorong pemerataan infrastruktur di perdesaan dalam upaya mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, adalah dengan mengedepankan pembangunan wilayah melalui pendekatan pemerataan infrastruktur pelayanan dasar.
“Seperti jalan produksi, jaringan irigasi serta pembangunan infrastruktur digital melalui program smart village untuk meningkatkan kapasitas perekonomian dan perluasan pasar sekaligus memperluas Iayanan jaringan/ aksesbilitas teknologi informasi bagi penduduk perdesaan di Provinsi Lampung,” jelasnya.
Upaya ini dilakukan, dengan mengoptimalkan semua sumber pendanaan yang ada sesuai dengan kewenangan baik APBD, APBN, serta mendorong keterpaduan pembangunan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Selain itu, akan ada juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. “Selain program KPB, kami juga akan memberdayakan nelayan melalui Program Nelayan Berjaya dengan mendekatkan SPBU-N pada 3 pelabuhan pedkanan pantaa antara laln, Maringgai, Lempasing dan Kota Agung,” kata Arinal.
Arinal juga mengatakan akan melakukan evaluasi secara berkala baik triwulanan, tahunan maupun lima tahunan terhadap pencapaian target-target kinerja dalam dokumen RPJMD, baik terkait indikator makro seperti Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan persentase Angka Kemiskinan.
“Lalu indikator kinerja lainnya seperti Akses Air Minum Layak, Angka Kematian Ibu, target PAD, dan Iain lain. Hasil dari evaluasi ini kemudian akan dijadikan acuan dalam revisi target indikator sasaran sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD,” ujarnya.
Selanjutnya Prioritas Pembangunan yang bertumpu pada peningkatan pelayanan dasar dan peningkatan capaian indikator kinerja pada urusan pemerintahan yang terkait dengan pelayanan dasar.
“Seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, ketentraman dan ketertiban umum dan periindungan masyarakat dan urusan sosial,” katanya.
Lalu, terhadap pengembangan sektor pariwisata yang harus didukung oleh sektor-sektor lain secara terpadu, Pemprov Lampung juga akan menggalakan Program Lampung Kaya Festival dengan menggabungkan konsep Budaya, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebagai ajang promosi dan upaya peningkatan kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung. (Rls/Red)
Tinggalkan Balasan