Pesawaran (SL)-Bantuan Dana Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Desa Kedondong, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, dikelola oleh orang yang bukan kelompok tani setempat. Proyek bantuan pembangunan jaringan irigasi Rp200 juta lebih itu, diambil paksa sekelompok orang bentukan Kepala Desa.
“Kami pengurus P3A Kedondong D I.2 sangat kaget, ternyata bantuan dari pemerintah senilai lebih kurang Rp200, an juta untuk pembangunan irigasi telah diterima oleh pengurus baru yang kami tidak kenal karena bukan merupakan petani,” ujar Andhika Purnomo, Sekretaris P3A Kedondong D I 2 Senin (16/9), dilangsir sumaterapost.com.
Dia menjelaskan, dirinya bersama rekan rekan petani pada tahun 2016 berkumpul untuk membentuk P3A dan dikukuhkan oleh Kepala Desa Kedondong. “Jadi kehadiran 3 orang yang menjadi pengurus baru untuk mengambil dana bantuan itu tidak jelas dasarnya, karna syarat jadi pengurus harus memiliki lahan garapan, jadi faham letak dan kebutuhan air petani,” katanya.
“Saya curiga mereka hadir hanya untuk mendapatkan proyek pembangunan Daerah Irigasi yang totalnya mencapai hampir 200 juta itu,” tambahnya.
Menurutnya, P3A Kedondong 2 diketuai oleh Harun Syafei, Sekretaris Muslim Tiar, Sekretaris 2 Andhika Purnomo, dan Bendahara Rahim yang semuanya memiliki lahan pertanian diwilayah Kedondong 2. Namun seiring datangnya bantuan dari Balai besar terkait Daerah Irigasi muncul kepengurusan baru yang di ketua oleh Syahbandar, Sekretaris Roi Deni dan Bendahara Yayan yang merupakan adik kandung dari Kepala Desa yang tidak memiliki lahan pertanian.
“Jadi dana itu sudah cair dan diambil oleh mereka, sekarang sedang dibangun talut di lahan pertanian kami dan posisinya tidak teratur, wajar mereka tidak tau karena memang mereka tidak punya lahan,” tambahnya,
Petani khawatir dana tersebut tidak terialisasi sesuai dengan harapan masyarakat yang memiliki sawah di daerah D.I 2 tersebut, “Kalau merasa tidak bersalah, ngapain Yayan datang ke rumah pak Muslim untuk menyerahkan amplop berisi uang agar masalah ini tidak melebar, namun ditolak oleh pak Muslim karena takut ada apa apa dikemudian hari,” katanya.
Terpisah, saat dikonfirmasi Ketua P3A yang baru Syahbandar tidak memberikan keterangan yang jelas dan terkesan ingin menutup nutupi masalah yang sedang bergulir. “Kerumah aja mas, kapan bisa main kesini, tolonglah jangan diberitakan masalah ini,” ungkapnya singkat , melalui telpon genggamnya, Senin sore (16/9). (smtr/red))
Tinggalkan Balasan