Sunatan Massal “Titit” Bocah SD Habis Terpotong Mantri Gadungan di Lampung Barat

Lampung Barat (SL)-Ikuti sunatan massal, alat kelamin WM (10) siswa salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Bandarnegeri, Suoh Lampung Barat, habis terputus, oleh Mantri Gadungan yang diketahui bernama Sumiran pada awal Juli 2019 lalu. Orang tua korban Herman Sopian, didampingi kakeknya Sugiarto dan anggota DPRD Lambar Sugeng Hari Kinaryo Adi mendatangi KSPK Polres Lampung Barat melaporkan kasus tersebut, Senin 30 September 2019.

Sugiarto, mengatakan peristiwa itu awalnya saat orang tua WM meminta Samiran untuk mengkhitan anaknya bersama dengan sejumlah anak lainnya di Pekon Bandaragung, Kecamatan Bandarnegeri Suoh, sekitar awal Juli 2019 lalu. Na’as yang dialami WM, justru hampir seluruh bagian kemaluan terputus.

Sang mantri Samiran sendiri diketahui merupakan mantri liar yang selama ini diketahui biasa mengkhitan dan mengobati orang sakit, meskipun tidak diketahui persis latar belakang pendidikannya. “Saat setelah disunat kami mengetahui bahwa kemaluannya terpotong, lalu kami tanyakan kepada pak Samiran, kata dia  biarkan sembuh sendiri, nanti muncul lagi,” ucap Sugiarto.

Namun, setelah satu bulan, Agustus 2019, MW harus dibawa keluarga ke RS Mitra Husada Pringsewu, kemudian diberi rujukan ke RSUD Abdoel Moeluk Bandarlampung, dan kembali diberi rujukan ke RS Bumi Waras. “Di rumah sakit Bumi Waras ini, cucu saya dirawat dan mendapatkan penanganan, setelah  hampir satu bulan tidak bisa buang air kecil, dan dibuatkan lubang untuk saluran kencing baru, mengingat kondisi kemaluannya tertutup pasca tergunting,” katanya.

Awalnya, masalah itu hanya akan diselesaikan secara kekeluargaan, mengingat Samiran juga sebelumnya telah menyanggupi untuk biaya pengobatan selama di rumah sakit. Namun setelah penanganan pertama di rumah sakit, Samiran seperti tidak bertanggungjawab, sehingga keluarga memutuskan untuk membawa masalah itu ke ranah hukum. “Kami berharap masalah ini ditindaklanjuti, dan pak Samiran bisa diproses secara hukum,” harapnya yang juga diamini ayah korban Herman Sopian.

Sementara anggota DPRD Lambar yang juga tokoh masyarakat Pekon Bandaragung Sugeng Hari Kinaryo Adi yang turut mendampingi korban juga berharap agar kasus tersebut benar-benar dituntaskan, sehingga memberikan efek jera kepada oknum yang melakukan praktek kesehatan liar tanpa memiliki kemampuan dan berlatar belakang pendidikan yang memadai. “Harapan kami pelakunya bisa diamankan dan diproses sesuai hukum yang berlaku, karena ini sudah menghancurkan masa depan anak tersebut,” imbuhnya.

Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lambar Ipda Irianto mendampingi Kapolres Lambar AKBP Doni Wahyudi mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan terkait dengan adanya warga yang terpotong alat kelaminnya oleh seorang yang dikenal sebagai mantri. “Laporam sudah kami terima dan kami sampaikan ke Satreskrim untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (mlo/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *