Tanggamus (SL)-Cemburu buta, Sipto Antoni (34) warga Dusun Talang Ogan Pekon Talang Beringin Kecamatan Pulau Panggung, menikam Apriandi (36) warga Pekon Margoyoso Kecamatan Sumberejo, Tanggamus, hingga yang mengalami sejumlah luka tusuk di pipi dan pahanya. Selain cemburu, diduga pelaku juga sakit hati dan dendam terhadap korban yang sering menggoda istrinya.
Pagi itu Apriandi bersama rekannya Arif Budianto menaiki sepeda motor hendak pergi kesawah yang berada di Pekon Talang Beringin, Kamis (14/11/19) sekitar pukul 07.30 Wib. ” Saat melintas didepan rumah Sipto Antoni (34) tiba-tiba dia datang sambil berlari dari arah rumahnya dengan membawa sepotong bambu kemudian langsung memukul saya” terang Apriandi.
“Saya sempat menangkis, menggunakan tangan kanan dan saya jatuh dari sepeda motor, kemudian merebut bambu itu, namun setelah bambu tersebut berhasil direbut, dia( Sipto Antoni) langsung mengeluarkan 2 bilah pisau kembar dari pinggangnya dan langsung menusuk saya”, tambahnya
“Saya berusaha memegang kedua tangannya akan tetapi pisau yang berada ditangan kanannya mengenai pipi sebelah kanan saya,” Pungkasnya.
Melihat kejadian tersebut warga setempat langsung melerai keduanya. Kemudian Apriandi (36) dilarikan ke Puskesmas Gunung Batu guna dilakukan pertolongan pertama, kemudian korban dirujuk ke RS Panti Secanti Gisting.
Sekitar pukul 10.30 Wib, keluarganya melapor ke Polsek Pulau Panggung. Kapolsek Pulau Panggung Polres Tanggamus Iptu Ramon Zamora, S.Sos. SH mengatakan, tersangka ditangkap setelah pihaknya menerima laporan korban penganiayaan tersebut. “Tersangka berhasil ditangkap saat berada di rumahnya, kemarin Kamis (14/11/19) sore,” kata Iptu Ramon Zamora .
Lanjutnya, dari tangan tersangka turut diamankan 1 senjata tajam jenis golok sepanjangnya kurang lebih 39 Cm dan 2 bilah pisau (pisau kembar) bergadang kayu sepanjang kurang lebih 15 Cm. “Barang bukti tersebut, diamankan di rumah tersangka saat dilakukan penangkapan terhadapnya,” ujarnya.
Iptu Ramon mengungkapkan, pasca kejadian pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh baik di wilayah pekon tersangka maupun korban. Serta penggalangan terhadap keluarganya masing-masing. Hal itu guna memastikan tidak terjadinya gesekan setelah kejadian.
“Kami juga lakukan koordinasi aparatur pekon dan keluarga masing-masing pasca kejadian sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan kedepannya,” ungkapnya.
Sementara, tersangka dalam penuturannya kepada penyidik mengaku melakukan kejahatan itu, sebab merasa jengkel dan dendam karena korban sering menggoda istrinya. Namun setelah ditangkap dia menyesali perbuatannya. “Saya dendam, karena korban sering menggoda istri saya, namun saya menyesal telah melukainya,” ucapnya. (Wisnu/*)
Tinggalkan Balasan