Pahawang Telan Korban Wisatawan Tewas Saat Snockling, Punya Visa Malaysia

Pesawaran (SL)-Wisatawan asal Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Amran Abdullah (55), wafat saat melakukan Dispot Snockling lalu menikmati taman nemo, di Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kematian Amran sempat menghebohkan pantai Pahawang, sekitar Pukul. 11.00 wib, Sabtu 21 Desember 2019.

Camat Teluk Pandan, Zulkifli Noeh, mengatakan korban berasal dari Palembang Jalan Macan Kumbang Raya XII rt/rw 049/011, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. “Korban diduga meninggal karena serangan jantung. Ini berdasarkan keterangan keluarga korban yang mengatakan bahwa korban memiliki riwayat itu, kemungkinan pada saat mereka (keluarga) berlibur jantung korban kambuh,” ungkap Zulkifli, Minggu (22/12/2019)

Korban pertama kali diketahui meninggal dunia oleh istri korban sendri. saat itu istri korban berusaha memanggil korban yang tengah asyik di taman nemo. Istri korban sempat mengira jika korban tengah menikmati liburan itu, namun setelah diperhatikan korban tidak bergerak, dan setelah dihampiri korban sudah dalam keadaan kaku “Istri Korban kemudian meminta pertolongan dan langsung dievakuasi  ke Dermaga 4 Ketapang Ds. Batumenyan l, selanjutnya dibawa Ke Puskesmas Hanura. Sesampai di Puskes ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya

Saat ini korban telah dimakamkan di Desa Hanura. Kelurga korban meminta pihak desa, camat, warga dan kepolisian agar korban secepatnya disemayamkan. ”Itu berdasarkan permintaan keluarga karena mereka taat dengan agama, meminta korban dimakamkan di sini (Hanura), dengan pertimbangan kalau dibawa ke Palembang kasian terlalu lama, sementara perjalanan 7 Jam belum mengurus Ambulan juga , dan disana (palembang) belum ada persiapan apa-apa,” jelasnya

“Selanjutnya, setelah kita musyawarah dengan Pihak desa, pihak pemakaman, polres dan Polda, akhirnya kita lakukan pemakaman di TPU Desa Hanura,” ujar Camat menjelaskan pada sakanews.com lewat sambungan teleponnya.

Sempat Dikira WNA

Amran Abdulah (55) Wisatawan asal Palembang yang berlibur di Pulau Pawang , Pesawaran, yang meninggal akibat serangan jantung sempat dikabarkan warga negara asing (WNA). Namun berdasarkan hasil pemeriksaan pihak Imigrasi, Korban aslinya merupakan warga Nusa Tenggara Barat (NTB)

Korban memang memiliki Visa Negara Malaysia, dan setelah diperiksa oleh pihak Imigrasi korban asli warga negara indonesia (WNI) “Memang keterangan keluarga korban WNA, tapi ternyata setelah kita, Polres, Polda dengan imigrasi datang melihat Paspor segala macamnya, ternyata kata Imigrasi ini syah WNI  cuma dia punya visa di malaysia, asalnya dari NTB,” terang dia

Terkait dengan Visa, korban ternyata memiliki seorang isteri dinegeri jiran tersebut. Istrinya di negara Malaysia tersebut bernama Sarimah merupakan istri pertama, sedangkan yang bersama korban saat berlibur di Pahawang tersebut merupakan istri kedua. “Dan pemakaman di Hanura itu juga selain karena pihak keluarga yang meminta. Ini atas kesepakatan Isteri kedua Musiana (44) dan istri pertama korban Sarimah yang berada di Malaysia, bahwa korban akan dimakamkan di Hanura,” lanjutnya

Camat kembali menjelaskan, untuk pemakaman hingga segala keperluan pemakaman korban seluruhnya ditanggung oleh pihak Agen jasa yang mereka gunakan yaitu PT. Aero Travelindo Utama. Sementara prosesi pemakaman korban dibantu oleh pihak desa dan warga sekitar yang empati dengan musibah itu. “Pihak agent juga bertanggung jawab, ini penting juga. Saya nilai agent kemarin bagus kelengkapan mereka lengkap bahkan sudah berkerjasama dengan Jasaraharja,” ujarnya.

Usai pemakaman Korban Amran Abdulah (55), Wisatawan asal Palembang meninggal akibat serangan jantung saat berlibur di Pulau Pawang, Sabtu (21/12/2019), camat Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran,  menitipkan keluarga korban untuk diurus oleh pihak agent PT. Aero Travelindo Utama .

Camat, Zulkifli Noeh mengatakan, pihaknya menitipkan keluarga korban untuk diberikan tempat peristirahatan, sebab prosesi pemakaman korban berlangsung magrib dan tidak mungkin untuk langsung berangkat pulang ke Palembang, apalagi perjalanan memakan waktu sampai 7 jam perjalanan, dan keluarga juga tengah syok dengan musibah menimpa mereka. “Jadi kemungkinan diminapkan di hotel, dan hari ini (Minggu, 22/12/2019) sudah pulang ke Palembang,” ungkap Zulkifli

Dengan kejadian ini, Zulkifli berpesan kepada wisatawan untuk tetap berhati-hati ketika melakukan perjalanan wisata. Terutama pada tahun baru nanti, camat menghimbau agar wisatawan memastikan fisik dalam keadaan sehat untuk melakukan perjalanan wisata. “Himbauan kepada masyarakat berhati hati ke pantai, kalau punya riwayat penyakit sebaiknya jangan dipaksakan atau paling tidak antisipasi sebelum melakukan perjalanan jauh,” pesannya

Ia juga berpesan agar seluruh pihak Agent yang mengantar perjalanan wisatawan nanti untuk tetap menjalankan SOP dengan benar “Seperti Agent kemarin ini, itu bagus selain mereka bertanggung jawab, mereka juga lengkap segala perizinannya, bahkan sudah bekerjasama dengan Jasaraharja,” ujarnya. (skn/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *