Tinggal Seorang Diri, Mertua Sekda Lamongan Tewas Dibunuh di Tempat Sholat

Jawa Timur (SL)-Rowaini (68), mertua Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan Yuhronur Efendi, ditemukan bersimbah darah dirumahnya Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur. Korban tewas dengan luka senjata tajam di bagian leher itu masih mengenakan mukenah, di ruang sholatnya, Jumat, pukul 18.00 Wib, (3/1/2019) malam.

Korban tewas diduga di bunuh, ironisnya tidak satupun tetangga mendengar terikan atau kegaduhan di rumah korban. Korban sehari-hari memang tinggal seorang diri. Salekan selaku penjaga rumah hanya datang untuk berjaga menjelang malam. Sementara seorang pria baru kos di rumah itu menghilang.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan penemuan jasad perempuan yang bersimbah darah tersebut. Dugaan sementara polisi menemukan dugaan pembunuhan. “Patut diduga adanya pembunuhan dari olah TKP awal,” katanya, di Mapolda Jatim, Surabaya.

Rowaini pertama kali ditemukan oleh penjaga rumah korban, Salekan, pada Jumat 18.00 WIB petang. Saat itu Salekan datang seperti biaasa menyalakan lampu penerangan rumah korban. Salekan kemudian masuk untuk menjumpai seorang laki-laki yang diduga kos di rumah korban. Namun ia tidak mengetahui identitasnya karena pria tersebut merupakan penghuni baru.

“Saksi Salekan bertanya ibu di mana, dan dijawab seseorang tadi sedang tidur di ruang mushala rumah, selanjutnya saksi menyalakan lampu dan melihat korban seperti tertidur di ruang musala tersebut selanjutnya saksi pulang ke rumah,” kata Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat.

Kemudiam, pada pukul 20.00 WIB Salekan kembali ke rumah korban, karena merasa ada yang aneh. Dia bersama seorang saksi lain M. Yasin (62), mengecek keadaan Rowaini. “Salekan membangunkan korban namun tidak bangun, selanjutnya Salekan dan Yasin menghubungi Kepala Desa Sumberwudi Syukuri, kemudian ketiga saksi lagi melihat kembali korban mengetahui korban tergeletak membujur ke selatan dan melihat darah di lantai mushola,” jelas Kasat Reskrim.

Setelah diamati oleh ketiga saksi, terdapat luka bacok dari leher memanjang sampai ke dada dan luka bacok pada tangan kiri. Para saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karanggeneng. “Hingga saat ini, kami masih mengumpulkan keterangan sejumlah saksi untuk mendalami dugaan pembunuhan tersebut,” katanya.

Kholis (32) tetangga korban membenarkan bahwa Pak Salekan penjaga rumah itu biasanya datang ya jelang Maghrib, bantu-bantu nyalain lampu dan jaga setiap malam. Tapi kemudian balik saat sudah pagi. “Pak Salekan yang sehari-hari menjaga rumah Bu Haji. Dia datang ke rumah, memberitahu jika Bu Haji Rowaini sudah dalam kondisi seperti itu. Kemudian saya beserta tetangga lain datang melihat, tak lama kemudian Pak Kades datang disusul pihak kepolisian,” kata Kholis, Sabtu (4/1/2020).

Kholis yang tinggal dekat rumah Rowaini tidak mendengar teriakan atau kegaduhan sebelum tetangganya ditemukan tewas. Dia bahkan baru mengetahui pembunuhan tersebut, setelah penjaga rumah korban mendatangi rumahnya.

Informasi lain menyebutkan sejak tiga hari terakhir, ada seseorang yang menyewa indekos di rumah ibu mertua Sekda Lamongan tersebut.  “Setahu saya, setelah lama tidak ada yang kos, mulai tiga hari lalu itu ada seseorang yang kos di situ. Mungkin saja, karena setelah itu saya tak lagi melihatnya, warga lain juga banyak yang berkata demikian,” kata Kholis.

Kepada wartawan Sekda Lamongan Yuhronur Efendi membenarkan bahwa mertuanya, Rowaini, telah ditemukan tewas dan mengaku kaget serta berduka. Sekda menilai apa yang dialami mertuanya tersebut adalah kejadian keji di luar nalar.

“Kami meminta agar kepolisian bisa segera menemukan pelaku pembunuhan dan menghukumnya dengan adil. Ini kan sesuatu yang di luar nalar kemanusiaan kita, ya tentu saya berharap ini segera ditemukan pelakunya, dan dihukum seadil-adilnya, perbuatan yang dilakukan,” katanya.

Yuhronur mencurigai ada dugaan perampokan, dibalik kasus pembunuhan ibu mertuanya, Rowaini (68), warga Dusun Semperat, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. “Karena sejumlah perhiasan milik mertuanya Rowaini, berupa kalung dan anting, hilang,” katanya.

Sekda mengetahui perhiasan hilang, usai jenazah mertuanya tersebut dimandikan sang istri. “Kata istri saya, biasanya ibu pakai kalung, tidak ada, anting juga tidak ada. Yang masih ada hanya gelang di satu sisi tangannya. Namun di tangan itu pula terdapat luka goresan. Mungkin tidak sempat direbut oleh pelaku,” kata Yuhronur. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *