Tulang Bawang Barat (SL)-Polres Tulang Bawang Barat (Tubaba) akan selidiki prpyek pembangunan Beronjong dan gorong-gorong, yang terindikasi dikerjakan asal jadi oleh Kepalo Tiyuh (desa,red) Marcubuana, Kecamatan Way Kenanga. Proyek diduga langsung ditangani Kepala Tiyuh Sarno.
Baca: Diduga Kualitas “Buruk” Bronjongan Dana Desa Tiyuh Mercu Buana Porak Poranda Kena Hujan
Pembangunan beronjong dan gorong-gorong ber-ukuran 8 x12 meter tersebut dianggarkan oleh pemerintah Tiyuh setempat melalui Dana-Desa (DD) sebesar Rp 77,558.000,- pada Tahun 2019. Kualitas tidak menggunakan Besi penyangga (Besi Cor) sehingga belum sempat dirasakan oleh masyarakat bangunan tersebut sudah porak poranda dan roboh, saat hujan Sabtu 18 Januari 2020 malam Minggu.
Kasat Reskrim Iptu Adri Gustam, mendampingi Kapolres Tubaba AKBP Hadi Saepul Rahman mengatakan sesuai arahan Kapolri dan Kabareskrim, terkait Penanganan informasi atau aduan masyarakat tentang adanya dugaan tindak pidana Korupsi Dana Desa (DD), Kapolres Tubaba, melalui Kasat Reskrim nantinya akan lakukan klarifikasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) ke Inspektorat setempat.
Menurut Gustam, terkait pemberitaan di media mengenai dugaan gagalnya perencanaan dan Pengerjaan kontruksi fisik bangunan beronjongan dan Gorong-gorong di Tiyuh Mercu Buana, Kecamatan Way Kenanga, itu dirinya akan segera berkordinasi kepada APIP. “Sesuai arahan pimpinan Polri, Nantinya kami akan lakukan klarifikasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) ke Inspektorat setempat,” kata Andri Gustam kepada sinarlampung.com pada Senin (20/1/2020).
“Kita akan lakukan klarifikasi terlebih dahulu dengan APIP dalam hal ini Inspektorat Tubaba, hal tersebut sesuai arahan kapolri dan kabareskrim terkait penanganan informasi atau aduan adanya dugaan tindak pidana korupsi Desa -Desa (DD) di setiap wilayah, termasuk kabupaten Tubaba kita akan tindak lanjuti ,” katanya,
Terpisah Sarno, Kepalo Tiyuh Marcu Buana saat dihubungi awak sinarlampung.com melalui telepon cellulernya, pada senin (20 /1/2020) membenarkan titik kerusakan bangunan beronjong dan gorong-gorong tersebut disebabkan diterpa derasnya luapan Air hujan,
“Ia mas, bangunan beronjong tersebut sudah ambruk roboh yang kita anggarkan melalui Dana-Desa tahun 2019 sebesar 77.558.000 kurang lebih. Dan bagunan gorong-gorong drenase itu ambrol karena ambruk roboh karena hujan lebat airnya meluap pada sabtu malam Minggu kemaren. Terkait luasnya 8×12 meter, kami lagi mau kordinasi dengan pihak inspektorat Tubaba terkait kerusakan pembangunan tersebut,” katanya. (Angga)
Tinggalkan Balasan