Hujan Deras Rendam Desa Bagelen Pesawaran Hingga Khawatir Tanggul Jebol di Tanggamus

Bandar Lampung (SL)-Hujan deras Rabu (22/1/2020) sore, membuat sebagian wilayah di kabupaten Pesawaran terendam banjir. Terparah di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, genangan air hingga setinggi 150-180 cm dewasa dan merendam sebagian besar wilayah desa tersebut, ribuan warga dibeberapa dusun terisolasi.

Lesmono, salah satu aparatur Desa Bagelen mengungkapkan, sedikitnya ada 500 Kepala Keluarga (KK) di tiga dusun di desa tersebut yang terisolasi akibat banjir yang merendam setinggi dada orang dewasa tersebut. “Diperkirakan ada ribuan warga di tiga dusun yang terisolasi. Diantaranya Dusun Bagelen II, III, dan Bagelen IV,” kata Lesmono, di Balai Desa, Kamis (23/1/2020) dini hari.

Menurut Lesmono, banjir ini berasal dari meluapnya sungai Waysemah, akibat hujan yang mengguyur dari Rabu (22/1/2020) sore sekitar pukul 18.30 WIB, hingga Kamis (23/1/2020) dini hari. “Kita sudah menghubungi BPBD Pesawaran. Dan saat ini pihak BPBD sudah menurunkan personil dan perahu karet, untuk mengecek kondisi warga yang terdampak banjir,” terangnya.

Informasi di Pesawaran menyebutkan, selain Desa Bagelen, beberapa desa di tiga Kecamatan, yaitu, Kecamatan Gedong Tataan, Negri Katon, dan Waylima di Kabupaten Pesawaran juga terendam banjir. Banjir tersebut akibat dari luapan sungai Waysemah dan Way Padangratu.

Tanggul Sungai Bronjong Asalan

Warga Way Kerap Semaka, Tanggamus selalu dihatui was- was jika hujan datang, hal ini di karenakan pembangunan tanggul Sungai Semaka pasca banjir yang dinilai tidak berkualitas. Pengerjaan tanggul terkesan asal jadi tanpa memperhitungkan kerapihan dan kualitas, meskipun pembangunan tanggul bersifat darurat. “Tanggul hanya tersusun matrial sirtu yang mudah terkikis dan terbawa air hujan apalagi banjir,” kata salah satu warga Tanggamus Juliansyah saat ditemui di lokasi banjir, Rabu (22/1/2020).

Menurutnya, persoalan ini sudah disampaikan kepada Pemkab Tanggamus, apalagi mereka sudah pernah melihat langsung ke lokasi. Jebolnya tanggul itu bersamaan dengan dua titik lainnya ketika terjadi bencana banjir dua minggu yang lalu. “Tapi entah kenapa sampai sekarang belum diperbaiki,” katanya.

Sedangkan warga sangat resah dengan kondisi tersebut. Rumah warga yang dekat dengan lokasi tersebut juga akan terkena imbasnya,” terangnya. “Kami sangat was-was dengan kondisi tanggul sungai yang belum diperbaiki karena dalam beberapa pekan terakhir ini sering sekali debit air membesar dalam sungai sehingga dapat meluap setiap saat. Kami berharap, pemerintah segera memperbaiki tanggul Sungai Way Kerap dengan bronjong dan memperhatikan kualitas dan kerapihan,” kata Juliansyah. (red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *