Stok Habis, KPM BPNT di Way Kanan Cuma Bisa Gesek dan Bawa Pulang Struk

Waykanan (SL) – Penyaluran beras dan telur untuk KPM-BPNT di Kecamatan Badaratu, Waykanan, mulai seret. Pemilik E-Warung itu mengaku kehabisan stok. “Benar, kami kehabisan stok. Untuk sementara, warga hanya bisa melakukan penggesekan ATM dan menerima struk,” kata Adi, pemilik depot E-Warung BPNT Kampung Setianegara, Kamis (23/1/2020).

Dia mengakui ada sebanyak 37 KPM yang belum diberikan beras dan telur namun sudah melakukan penggesekan ATM di depotnya. Adi menyampaikan, dirinya hanya melaksanakan perintah TKSK Kecamatan, Fitri. “Beliau (Fitri) memerintahkan gesek terlebih dahulu, barangnya menyusul kemudian,” jelas Adi.

Dari informasi yang diterima Adi, keterlambatan pengiriman stok disebabkan penggantian suplier beras menyusul adanya komplain kualitas beras yang buruk oleh warga penerima. Saat ditanyakan kepada siapa transfer KPM tertuju, Adi mengatakan ditransfer ke pemilik alat, karena alat penggesekan yang dia pakai bukan miliknya melainkan milik Kelurahan Campurasri.

“Itu dana ditransfer ke pemilik alat karena saya pribadi belum punya alat gesek. Kita di Kecamatan Baradatu ini hanya mempunyai enam atau tujuh alat saja. Terkait dana itu di tarik atau tidak itu sudah keluar dari wewenang saya pemilik depot E-Warung, karena seluruhnya jika sudah selesai kita serahkan penuh kepada TKSK Kecamatan,” lanjutnya.

Dihubungi melalui telepon, Pj Kepala Kampung Setianegara Legino membenarkan warganya telah melakukan penggesekan BPMT namun belum menerima beras dan telur. “Iya benar ada beberapa warga saya yang menerima BPMT yang sudah melakukan penggesekan ATM namun belum menerima barang yang menjadi hak mereka. Hari ini saya sudah memanggil pemilik depot E-Warung Adi untuk mengklarifikasi kepada saya, beliau mengatakan dirinya hanya melaksanakan perintah dari TKSK Kecamatan,” terang Legino. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *