Bandar Lampung (SL)-Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan tidak ada penimbunan gula oleh pengusaha di Lampung hingga mencapai ratusan ribu ton. Pernyataan Kabid Humas itu terkesan membantah pernyataan Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan penemuan Polri soal perusahaan yang menimbun 100 ribu ton gula di Lampung, Selasa 17 Maret 2020, dan meminta agar gula tersebut dikirim ke Jakarta.
Baca: Kabareskrim: Temuan Polri 100 Ribu Ton Gula Ditimbun Pengusaha di Lampung?
“Tidak ada penimbunan untuk hal yang negatif. Yang ada penimbunan untuk hal positif. Gula yang ditimbun tersebut sudah berdasarkan kesepakatanrapat koordinasi Satgas Pangan Pusat bersama Forkopimda Provinsi Lampung,” kata Pandra, dilangsir antara di Bandarlampung, Rabu 18 Maret 2020..
Menurut Pandra, selain itu kesepakatan juga bersama Satgas Pangan Daerah dengan pengusaha gula seperti PT Indo Lampung Perkasa, PT Sweet Indo Lampung, PT Gula Putih Mataram, PTPN, dan PT Gunung Madu Plantation. “Hasil kesepakatan itu, perusahaan gula tersebut akan melepas stok gula kristal putih di pabrik sebanyak 39.872 ton selama 60 hari ke depan terhitung mulai 18 Maret 2020 dengan harga HET Rp12.500 per kilogram,” katanya.
Pandra menambahkan sasaran operasi pasar tersebut akan diperuntukkan ke Jakarta dan Provinsi Lampung. Untuk pelaksanaan kegiatan operasi pasar tersebut ditunjuk Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dengan cara mendistribusikan gula sebanyak dua ton perhari di daerah yang sudah ditentukan.
“Diharapkan dari pelaksanaan kegiatan operasi pasar tersebut dapat mengurangi kelangkaan gula dan menekan harga gula serta membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok akan gula menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri” katanya.
Sebelumnya, Badan Reserse Krimanal Mabes Polri mendapati perusahaan Gula di Lampung menimbun hingga 100 ribu ton gula pasir. Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan penemuan Polri soal perusahaan yang menimbun 100 ribu ton gula di Lampung, Selasa 17 Maret 2020, dan meminta agar gula tersebut dikirim ke Jakarta.
“Kemarin kita laksanakan sidak ke Lampung. Ada beberapa perusahaan yang memiliki stok besar sekali kurang lebih 75 ribu sampai 100 ribu ton. Dan itu tak terdata di kita. Kita minta untuk segera menyalurkan dengan pemda untuk stok gula tersebut dikirim ke Jakarta. Dan sepakat mulai hari ini akan dikirimkan kurang lebih 33 ribu ton,” kata Sigit saat memeriksa ketersediaan pangan di PT Food Station Cipinang Jaya, Jakarta Timur, Rabu 18 Maret 2020. (joe/red)
Tinggalkan Balasan