RSU Ahmad Yani Kota Metro Abaikan Pendatang Yang Ingin Periksa Corona?

Kota Metro (SL)-Kebijakan penanganan Covid-19 di Kota Metro hanya omong kosong. Tidak ada pelayanan 24 di Puskesmas, bahkan Rumah Sakit Ahmad Yani yang menjadi rujukan Covid-19, enggan melayani warga pendatang yang ingin melapor dan memeriksakan diri, Minggu 29 Maret 2020.

“Saya baru pulang dari Batam, karena merasa dari daerah luar, dan saya ingin kerumah Bibi saya di Kota Metro, saya mendatangi rumah sakit Ahmad Yani, untuk minta di periksa, atau di apakanlah semprotkah atau apa saya tak mengerti medisnya. Karena saya sadar situasi, dan jangan sampai membuat cemas keluarga yang saya datangi,” kata Rio (22), bersama rekannya, sekitar pukul 18.30.

Tapi, Kata Rio, petugas RSU A Yani justru meminta mereka mendatangi Puskesmas Kota Metro. Mereka kemudian mendatangi Puskesmas, dan tidak ada yang buka. “Kami diminta ke Puskesmas, kami ke puskesmas tutup. Ini gimana, kami balik lagi juga tak di layani. Akhirnya, kami nongrong di taman kota,” kata Rio.

Akhinya, karena tidak ada kepastian, mereka pergi kerumah kerabatnya. “Kami bermalam tempat teman, dan minta di antar ke kampung saja di Lampung Timur,” katanya.

Hal serupa, terjadi dengan warga lainnya, yang mereka baru pulang dari Jakarta. Datang ke RS A Yani, tidak ditanggapi, dan dan diminta ke Puskesmas. “Katanya, ada OPD, PDP, positif, negatif. Ini malah ga jelas. Kita udah bantu pemerintah untuk meminta tes, malah ribet. Bolak balik, halah bodo amatlah bang,” katanya.

Hal itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Pemeritah Kota Metro, yang katanya siap menangani pencegahan Covid-19, dengan menyiapkan angaran miliar rupiah, dan akan menjaga tujuh pintu masuk Kota Metro. “Boro boro jaga pintu masuk, datang mau periksa aja di pimpong dan tak dilayani, manis di mulut aja,” kata kerabat Rio.

Kepala Dinas Kesehatan

Sebelumnya, 3 Maret 2020, Dinas Kesehatan Kota Metro mengatakan telah menyiagakan seluruh puskesmas, klinik maupun rumah sakit untuk aktif memantau suspek terinfeksi virus corona di Kota Metro.

“Sudah kami instruksikan. Jadi jika ditemukan masyarakat yang mengalami tanda-tanda infeksi virus corona seperti demam, batuk pilek, sesak napas dan ditambah dengan riwayat habis bepergian ke luar negeri atau dari negara yang terkena wabah corona, segera laporkan ke dinas,” kata Kadiskes Metro, drg. Erla Andrianti, dilangsir antara, Rabu 4 Maret 20202 lalu.

Menurutnya, Dinkes juga melakukan surveilans atau pelacakan kepada warga Kota Metro yang baru datang dari luar negeri atau negara terdampak wabah virus corona. “Kalau di bandara dan pelabuhan kan sudah di’screening’. Kita juga lakukan pelacakan bagi warga yang datang dari luar negeri,” katanya lagi.

RSUD Jenderal Ahmad Yani yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan virus corona di Provinsi Lampung juga sudah melakukan berbagai persiapan jika ditemukan pasien suspek virus tersebut. “Ruang isolasi sudah disiapkan. Saat ini mereka juga tengah melakukan persiapan internal seperti perawat, dokter atau tindakan lain yang perlu dilakukan jika ditemukan suspek corona,” ucapnya.

Erla menjelaskan, untuk saat ini jika ditemukan pasien suspek corona akan dikirim ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, karena rumah sakit tersebut merupakan rujukan utama. “Kalau di Rumah Sakit Abdul Moeloek penuh, baru dirawat di RSUD Jenderal A Yani,” jelasnya. (joe)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *